Belanja K/L 2025 Baru Terserap 53,8 Persen, Kemenkeu Ungkap Penyebabnya

3 hours ago 8

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebut lambatnya realisasi belanja kementerian/lembaga (K/L) pada tahun anggaran 2025 disebabkan oleh banyaknya penyesuaian anggaran.

“Tahun 2025 ini istimewa,” kata Direktur Jenderal Perbendaharaan Kemenkeu Astera Primanto Bhakti dalam taklimat media di Jakarta, Jumat (3/10/2025).

Ia menjelaskan, penyaluran belanja K/L pada dasarnya tetap berjalan secara reguler, meski kecepatan penyerapan tiap K/L berbeda sehingga tampak adanya kesenjangan. Namun, pada tahun ini terdapat sejumlah anomali yang tidak terjadi pada tahun anggaran sebelumnya.

Sebagai contoh, Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) sudah diumumkan sejak November 2024 dan aturan pelaksanaan terbit pada Januari 2025. Akan tetapi, pada Februari 2025 muncul kebijakan efisiensi anggaran yang membuat K/L perlu menyesuaikan kembali rencana masing-masing instansi.

“Mereka melakukan perencanaan lagi, mana yang prioritas dan tidak. Jadi, jadwalnya agak mundur,” jelas Astera.

Selain itu, bertambahnya jumlah K/L serta tantangan geopolitik dan perekonomian global turut menambah hambatan pada realisasi belanja tahun ini.

Meski demikian, Astera optimistis K/L dapat menyerap anggaran secara maksimal menjelang akhir tahun. Optimisme tersebut didasari tren positif realisasi belanja di sejumlah instansi.

Kemenkeu mencatat 12 K/L besar telah melaporkan progres realisasi belanja hingga 80 persen, meski Astera tidak merinci detail K/L yang dimaksud.

“Kami cukup optimistis untuk bisa menyelesaikan belanja K/L tahun ini, kurang lebih mirip dengan pola tahun-tahun sebelumnya,” katanya.

Per 31 Agustus 2025, realisasi belanja K/L tercatat sebesar Rp686 triliun atau 53,8 persen dari outlook APBN senilai Rp1.275,6 triliun. Nilai itu terkoreksi 2,5 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp703,3 triliun.

Sementara itu, belanja non-K/L tumbuh 5,6 persen dengan realisasi Rp702,8 triliun atau 50,6 persen dari outlook. Sedangkan realisasi transfer ke daerah (TKD) mencapai Rp571,5 triliun atau 66,1 persen dari outlook, tumbuh 1,7 persen.

Dengan demikian, total belanja pemerintah pusat (BPP) per akhir Agustus 2025 mencapai Rp1.388,8 triliun atau 52,1 persen dari outlook, tumbuh 1,5 persen dibandingkan periode sebelumnya.

sumber : ANTARA

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |