SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Fenomena Fear of Missing Out (FOMO) atau kecenderungan ikut-ikutan tren tanpa memahami substansi kini merambah kalangan anak muda, termasuk dalam aksi demonstrasi. Bupati Sragen, Sigit Pamungkas, mengingatkan agar para pelajar tidak terjebak dalam fenomena tersebut, apalagi sampai terlibat dalam tindakan anarkis.
Hal itu disampaikan Bupati Sigit saat berdiskusi dengan sejumlah wartawan di ruang kerjanya, Kompleks Kantor Terpadu Pemkab Sragen, Senin (1/9/2025).
Menurutnya, menyampaikan pendapat adalah hak konstitusional warga negara. Namun, hak tersebut harus digunakan secara bijak, tidak mengganggu ketertiban umum, dan tidak merusak fasilitas publik.
“Fenomena FOMO ini berbahaya. Anak-anak ikut-ikutan demo, tapi tidak tahu apa yang diperjuangkan. Kalau pun menyampaikan aspirasi, jangan sampai melakukan perusakan fasilitas umum. Itu dibangun dari pajak rakyat. Kalau rusak, yang rugi kita semua,” jelas Bupati.
Bupati menegaskan, tindakan anarkis justru mengaburkan pesan utama aspirasi. Lebih jauh, kerusakan fasilitas publik menimbulkan kerugian besar karena anggaran pembangunan untuk pendidikan, infrastruktur jalan, maupun program sosial terpaksa dialihkan untuk perbaikan.
“Akibat kerusakan, hak-hak masyarakat miskin, perbaikan jalan, atau sekolah yang rusak tidak bisa segera dipercepat. Justru bisa malah mundur pembangunannya,” ujarnya.
Bupati juga mengingatkan bahwa demonstrasi sebaiknya dilakukan secara proporsional dan pada waktu yang tepat, misalnya saat jam kerja, agar aspirasi bisa langsung didengar pihak berwenang.
“Kami mengimbau anak-anak di Sragen jangan ikut-ikutan aksi yang membahayakan diri mereka sendiri. Sampaikan pendapat secara santun, proporsional, dan jangan melupakan fokus utama sebagai pelajar, yaitu belajar sebaik-baiknya untuk masa depan,” katanya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa pemerintah selalu menghargai kritik dan aspirasi masyarakat. Semua keresahan, baik lokal maupun nasional, harus menjadi momentum perbaikan tata kelola pemerintahan.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga menyampaikan duka cita atas korban jiwa dalam gelombang aksi beberapa waktu terakhir.
“Atas kegelisahan yang disuarakan, pesan itu sudah sampai. Namun kami juga berduka cita atas wafatnya saudara Affan Kurniawan, seorang ojol yang menjadi korban dan beberapa korban lainnya di sejumlah daerah. Semoga ini menjadi pelajaran berharga agar tidak terulang kembali,” pungkasnya. (cs)
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.