Cannes Tampilkan Dokumenter Fatma Hassona, Jurnalis Gaza Korban Serangan Israel

7 hours ago 8

TEMPO.CO, Jakarta - Festival Film Cannes 2025 dibuka dengan suasana yang berbeda. Di tengah riuh pesta sinema dunia, film dokumenter Put Your Soul on Your Hand and Walk karya sutradara Iran di pengasingan, Sepideh Farsi, mencuri perhatian.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film dokumenter ini menceritakan kehidupan dan kematian Fatma Hassona, jurnalis foto Palestina berusia 25 tahun yang tewas dalam serangan udara Israel pada 16 April lalu—sehari setelah film yang ia bintangi diumumkan sebagai bagian dari program ACID (Association for the Distribution of Independent Cinema), seleksi independen yang berjalan paralel dengan festival utama.

Penghormatan untuk Fatma Hassona di Cannes

Festival Film Cannes ke-78 berlangsung dari 13 hingga 24 Mei 2025. Dilansir dari laman resmi festival, mereka juga merilis pesan penghormatan pada 23 April 2025. “Fatma Hassona adalah satu dari terlalu banyak korban kekerasan yang telah melanda wilayah tersebut selama berbulan-bulan,” tulis laman tersebut. Festival itu menyatakan bahwa pemutaran film karya Farsi bukan hanya sebuah karya seni, tapi juga cara untuk menghormati Fatma Hassona.

Fatma tewas bersama sepuluh anggota keluarganya, termasuk saudara perempuannya yang tengah hamil dan adik laki-laki berusia 10 tahun, ketika rudal menghancurkan rumah mereka di Gaza utara. Ia tewas hanya beberapa hari sebelum pernikahannya.

Dokumentasi sebagai Perlawanan

Fatma adalah saksi yang merekam penderitaan rakyat Gaza. Dalam wawancara yang terekam dalam film, Fatma pernah mengatakan, “Gaza membutuhkan saya. Jika kita tidak mendokumentasikan apa yang terjadi, siapa lagi yang akan melakukannya?”

Film Put Your Soul on Your Hand and Walk mendokumentasikan percakapan video antara Fatma dan Farsi selama delapan bulan sejak awal 2024. Di tengah koneksi internet yang buruk dan blokade total, interaksi mereka berlangsung dalam serpihan suara dan gambar yang tersendat. “Kini setelah ia tak lagi bersama kami, saya akan melakukan yang terbaik lewat film ini, lewat foto-fotonya, puisinya, dan kata-katanya,” ujar Farsi, dilansir dari France24.

Fatma tak hanya merekam perang, foto-fotonya juga mengabadikan puing-puing serta keteguhan warga Gaza untuk terus hidup. Film ini juga menyelipkan momen-momen seperti perbincangan tentang jilbab, film favoritnya The Shawshank Redemption, atau rasa kagumnya pada penulis Inggris, Virginia Woolf. Ia bahkan merayakan saat bisa makan keripik untuk pertama kalinya dalam 10 bulan. 

Namun, seiring berjalannya waktu, senyum Fatma mulai menghilang. Ia mengaku mati rasa secara emosional. “Inilah normalnya Gaza,” ujarnya, merujuk pada kondisi mengerikan, termasuk kepala bibinya yang terpisah dan ditemukan jauh dari rumah mereka.

Diduga Jadi Target Serangan Israel

Farsi terakhir kali berbicara dengan Fatma pada 15 April 2025, ia memberitahukan bahwa film mereka akan tayang di Cannes. Esok harinya, Fatma tewas. Farsi menyebut serangan tersebut sebagai pembunuhan yang ditargetkan. Militer Israel mengklaim serangan itu ditujukan kepada seorang anggota Hamas, namun tidak memberikan rincian. 

Sejak perang pecah, lebih dari 200 jurnalis telah tewas di Gaza. Para jurnalis di Gaza berkali-kali memperingatkan bahwa mereka menjadi sasaran langsung militer Israel. “Seperti tak ada pembenaran atas apa yang terjadi pada 7 Oktober, tak ada juga pembenaran untuk apa yang sedang terjadi di Gaza,” ujar Farsi, merujuk pada serangan Hamas ke Israel selatan yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang. Ia menyayangkan kegagalan komunitas internasional menghadapi kebijakan pemerintah sayap kanan Israel yang ingin mengusir penduduk Gaza.

Pada malam pembukaan festival, ketua juri Juliette Binoche membacakan puisi karya Fatma Hassona. Lebih dari 380 tokoh perfilman, termasuk aktor Schindler’s List (1993), Ralph Fiennes dan bintang Hollywood Richard Gere, menandatangani opini bersama yang mengecam diamnya industri film atas kekerasan di Gaza.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |