Danais DIY Dipangkas Separuh, Sultan HB X:  Ora Papa

1 month ago 33
Keraton Yogyakarta | Wikipedia

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X menegaskan enggan menjadikan Dana Keistimewaan (Danais) sebagai alat lobi politik, meski anggaran untuk tahun 2026 diproyeksikan terpangkas drastis hingga tinggal Rp500 miliar.

Menurut Sultan, ada beban moral yang membuat dirinya memilih untuk tidak mengaitkan Danais dengan kepentingan politik praktis. Ia menyinggung kembali sejarah Sri Sultan HB IX yang pada masa awal kemerdekaan rela mengeluarkan jutaan gulden dari kas Keraton untuk menyokong berdirinya Republik.

“Kalau almarhum dulu membantu negara, itu murni ketulusan. Jangan sampai sekarang terkesan dikonversi dengan angka-angka Danais. Saya tidak ingin menjadikan itu bahan tawar-menawar,” kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Kamis (21/8/2025).

Pernyataan Sultan muncul di tengah pembahasan RAPBN 2026 yang memproyeksikan pemotongan dana transfer daerah, termasuk Danais. Dari catatan Pemda DIY, Danais tahun 2024 masih Rp1,4 triliun, kemudian menjadi Rp1,2 triliun di 2025, namun dikoreksi lewat Inpres menjadi Rp1 triliun. Tahun depan, jumlahnya kembali dipangkas separuh.

Sultan menilai keputusan itu sepenuhnya berada di tangan pemerintah pusat dan DPR. “Kalau APBN menurun, ya kita ikut. Bukan hanya Danais, penerimaan daerah pun banyak yang berkurang. Kita hanya bisa menyesuaikan prioritas,” ujarnya.

Lebih jauh, Sultan menjelaskan mekanisme Danais selalu diajukan dua tahun sebelumnya. Karena itu, ruang revisi sangat terbatas. “Program yang kami usulkan akhir tahun ini, baru bisa dijalankan dua tahun ke depan. Jadi kalau dipotong, ya kami sesuaikan. Semua sudah dihitung oleh Kementerian Keuangan dan Kemendagri,” katanya.

Paniradya Pati Kaistimewaan DIY, Aris Eko Nugroho menambahkan bahwa meski ada pemangkasan, sejumlah agenda inti tetap dilanjutkan. Di antaranya reformasi tata kelola kalurahan serta beasiswa bagi siswa dari keluarga tidak mampu. “Tetap ada, tapi besarannya menyesuaikan. Kami akan hitung ulang,” jelasnya.

Aris juga mengingatkan bahwa angka Rp500 miliar masih bersifat rancangan. “Ini baru nota keuangan RAPBN 2026. Finalnya masih menunggu persetujuan DPR,” ujarnya.

Sri Sultan sendiri menanggapi pemotongan tersebut dengan tenang. Baginya, kebijakan efisiensi merupakan konsekuensi dari situasi fiskal nasional. “Ra popo, memang kondisi keuangan negara seperti itu. Kalau nanti ekonomi membaik, saya yakin Danais juga akan meningkat lagi. Undang-undangnya jelas, Danais itu hak DIY,” tuturnya. [*] Berbagai sumber

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |