Desa Gentungan, Karanganyar Gandeng UNS Kembangkan Eduwisata dan Teknologi Ramah Lingkungan

4 days ago 18
Tim UNS Surakarta, UMUKA Karanganyar, unsur pemerintah Desa Gentungan, kelompok tani serta masyarakat setempat tengah berpose bersama usai acara Focus Group Discussion (FGD) guna merancang jalur pedestrian wisata yang ramah lingkungan | Foto: Istimewa

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Desa Gentungan di Kabupaten Karanganyar terus berinovasi mengembangkan potensi wisata edukasi sekaligus memperkuat sektor pertanian ramah lingkungan. Bersinergi dengan akademisi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta dan Universitas Muhammadiyah Karanganyar (UMUKA), desa ini memadukan konsep eduwisata dengan penerapan teknologi tepat guna untuk mendongkrak ekonomi lokal.

Ketua Tim UNS Prof. Dr. Eng. Syamsul Hadi, S.T., M.T. bersama para akademisi turun langsung mendampingi program pengembangan eduwisata yang melibatkan masyarakat, pemerintah desa, dan kelompok tani setempat.

Jalur Pedestrian dan Festival Petani Cilik

Sejumlah kegiatan inovatif telah digelar, di antaranya Focus Group Discussion (FGD) untuk merancang jalur pedestrian wisata yang ramah lingkungan. Sebanyak 25 pemangku kepentingan dari berbagai elemen masyarakat ikut merumuskan konsep tata ruang wisata agar pengunjung mendapatkan pengalaman berwisata yang nyaman dan edukatif.

Kegiatan Semanak (Semangat Menanam Bersama Petani Cilik) yang diinisasi oleh Tim UNS dengan melibatkan tim dari UMUKA dan stakeholder yang lain | Foto: Istimewa

Tak hanya itu, Festival Tanam dan Edukasi Petani Cilik juga sukses menarik lebih dari 200 anak-anak dan warga desa. Acara ini menjadi momentum penting dalam menanamkan budaya pertanian organik sejak dini, sekaligus mengangkat branding Desa Gentungan sebagai kawasan eduwisata. Pada gelaran Hari Tani, tercatat sekitar 300 pengunjung hadir dari berbagai daerah.

Teknologi Tepat Guna dan Ekonomi Hijau

Program ini juga didukung inovasi teknologi. Di antaranya mesin penggiling padi berkapasitas 5 ton per hari yang mampu meningkatkan efisiensi produksi beras organik hingga 50%, serta mesin pencacah pupuk organik untuk mengolah limbah ternak menjadi pupuk bernilai ekonomi. Inovasi ini memperkuat konsep ekonomi hijau dan pengelolaan limbah berkelanjutan di Gentungan.

“Kami sangat antusias dengan perkembangan ini. Melalui sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan akademisi, kami optimis Desa Gentungan akan menjadi desa mandiri yang unggul dengan potensi wisata edukasi yang mampu mendongkrak perekonomian lokal,” ujar Kepala Desa Gentungan.

Inilah mesin penggiling padi (kiri) dan mesin pencacah pupuk organik (kanan) yang dirancang oleh Tim dari UNS Surakarta | Foto: Istimewa

Ketua Kelompok Wanita Tani Gentungan menambahkan, “Dengan adanya mesin penggiling padi dan pelatihan pengelolaan produksi, kami merasakan kemudahan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian kami.”

Infrastruktur Wisata Terus Ditingkatkan

Sejumlah fasilitas juga ditata ulang, seperti pemasangan 80 unit lampu taman bertenaga surya dan jalur pedestrian sepanjang 500 meter di kawasan Embung Setumpeng. Penataan ini membuat kawasan wisata semakin menarik dan kunjungan wisatawan meningkat dibanding tahun sebelumnya.

Seluruh rangkaian program ini selaras dengan RPJMDes Gentungan 2020–2025 dan diharapkan menjadi model pengembangan desa terpadu yang bisa direplikasi di wilayah lain. Program ini juga merupakan bagian dari implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang melibatkan mahasiswa dan perguruan tinggi sebagai mitra strategis pemberdayaan masyarakat desa. [*]

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |