Greta Thunberg Kecam Genosida di Gaza Usai Dibebaskan Israel

3 hours ago 8

Aktivis Kemanusiaan Greta Thunberg, Thiago Avila dan Yasemin Akar tiba di Pelabuhan Sidi Bou Said, Tunisia, Ahad (6/9/2025). Kedatangan para aktivis dan relawan dari berbagai negara yang berangkat dari Spanyol disambut antusias oleh para delegasi dan warga Tunisia. Ketiga aktivis bersama ratusan relawan dari 44 negara tersebut akan melakukan pelayaran dari Tunisia menuju Gaza untuk membuka koridor kemanusiaan untuk masyarakat Palestina di Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Aktivis lingkungan asal Swedia, Greta Thunberg berbicara di depan umum pada Senin (6/10/2025) untuk pertama kalinya setelah dibebaskan dari penjara Israel, tempat ia dilaporkan dipukuli dan dipaksa mencium bendera Israel.

Thunberg termasuk di antara 171 orang yang dideportasi oleh otoritas Israel setelah ditahan karena ikut serta dalam armada bantuan menuju Gaza. Kelompok tersebut diterbangkan ke Yunani dan Slovakia setelah dibebaskan.

Thunberg berbicara di Bandara Eleftherios Venizelos, Athena, menekankan bahwa pengalaman pribadinya bukanlah hal terpenting.

“Saya dapat berbicara sangat lama tentang perlakuan buruk dan pelanggaran yang kami alami di penjara, percayalah,” kata Thunberg.

“Tapi bukan itu ceritanya. Izinkan saya perjelas: ada genosida yang terjadi di depan mata kita, genosida yang disiarkan langsung,” ujarnya.

“Tak seorang pun berhak mengatakan kami tidak tahu apa yang sedang terjadi. Tak seorang pun di masa depan akan bisa mengatakan kami tidak tahu,” tambahnya.

Thunberg menuduh Israel terus memperburuk dan meningkatkan genosida serta penghancuran massal dengan niat genosida, berusaha memusnahkan populasi—seluruh bangsa—di depan mata dunia.

Rekaman penangkapan aktivis Global Sumud Flotilla Greta Thunberg oleh pasukan IDF di perairan Gaza, Rabu (1/10/2025).

sumber : Antara

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |