Kapolda Jatim Janji Transparan Usut Tragedi Ponpes Al Khoziny

2 hours ago 10

CNN Indonesia

Rabu, 08 Okt 2025 22:00 WIB

Kapolda Jatim Irjen Nanang Avianto menegaskan penanganan tragedi ambruknya Pondok Pesantren Al Khoziny akan objektif. Semua pihak harus bertanggung jawab. Kapolda Jawa Timur Irjen Nanang Avianto mengatakan kepolisian akan objektif dan transparan dalam menangani kasus tragedi ambruknya gedung Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, yang menewaskan lebih dari 60 santri. (CNN Indonesia/Farid)

Surabaya, CNN Indonesia --

Kapolda Jawa Timur Irjen Nanang Avianto mengatakan kepolisian akan objektif dan transparan dalam menangani kasus tragedi ambruknya gedung Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, yang menewaskan lebih dari 60 santri.

Nanang menyebut orang yang bertanggung jawab tragedi maut ini haruslah melepaskan embel-embel status sosialnya. Menurutnya, semua pihak sama di mata hukum, termasuk kiai atau pengasuh pesantren.

"Jadi begini ya. Setiap orang itu sama haknya kedudukannya di dalam hukum. Jadi tentunya apapun [status sosial] yang akan melekat itu nanti kita lepaskan dulu," kata Nanang, di RS Bhayangkara Polda Jatim, Rabu (8/10) malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia pun mengingatkan semua pihak yang terlibat dalam perkara ini, bahwa Indonesia adalah negara hukum. Maka setiap pelanggaran tentu ada konsekuensi dan pertanggungjawabannya.

"Jadi supaya kita tahu bagaimana progres ini berlangsung dan kemudian mengenai pertanggungjawaban kepada hukum karena kita ingat kita ini kan negara hukum. Jadi semuanya saya ingin untuk patuh terhadap aturan yang ada dulu," ucap dia.

Belum lagi soal bangunan itu yang diduga tak memiliki izin mendirikan bangunan (IMB) yang kini berganti jadi PBG. Nanang mengaku miris mengetahui hal itu.

"Karena saya yakin saya juga membaca dari running text di situ. Dari sekian puluh ribu [pesantren] ternyata masih ada hanya 50 yang ber-IMB, tentunya membuat kami prihatin," ucapnya.

Penegakan hukum ini, kata Nanang, juga akan menjadi pembelajaran semua pihak tentang pentingya perencanaan dan pengawasan dalam proses pembangunan gedung.

"Jadi inilah ini juga mungkin juga pembelajaran bahwa di dalam membuat apapun harus ada perencanaan yang baik. Perencanaan yang matang. Begitu juga dengan pengawasan," katanya.

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Biddokkes Polda Jatim telah mengidentifikasi 40 jenazah korban tragedi Ponpes Al Khoziny.

Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Jatim Kombes M Khusnan mengatakan mengatakan terdapat satu body part (bagian tubuh) yang cocok dengan satu jenazah.

Hingga akhir pencarian, Selasa (7/10), Basarnas mencatat korban ambruknya Gedung Pondok Pesantren Al Khoziny berjumlah total 171 orang. Terdiri dari 104 selamat, 67 meninggal dunia, termasuk 8 body part atau bagian tubuh.

(fra/frd/fra)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |