JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menuai sorotan tajam setelah Mahfud MD, mantan Menko Polhukam sekaligus cawapres 2024, mengungkapkan cucunya ikut menjadi korban keracunan. Peristiwa itu dialami dua cucunya yang bersekolah di Yogyakarta.
Mahfud menceritakan, kejadian bermula saat para siswa menikmati makan siang MBG di sekolah. Tak lama kemudian, satu kelas mendadak heboh karena delapan anak mengalami muntah-muntah. Dari jumlah itu, dua di antaranya adalah cucu Mahfud.
“Salah satunya hanya sehari dirawat lalu pulang, tapi yang satunya lagi sampai empat hari dirawat di rumah sakit. Dua-duanya bersaudara, beda kelas, di sekolah yang sama,” ujar Mahfud dalam kanal YouTube resminya, Rabu (1/10/2025).
Mahfud menegaskan kasus ini tidak bisa dipandang sebagai sekadar hitungan statistik. Ia menyinggung pernyataan Presiden Prabowo yang menyebut korban MBG hanya 0,0017 persen dari 30 juta paket yang sudah disalurkan.
“Jangan hanya soal angka. Nyawa dan kesehatan anak-anak yang terdampak jauh lebih penting. Satu kasus saja harus diteliti serius, apalagi ini sudah jadi isu nasional,” tegasnya.
Menanggapi pernyataan Mahfud, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyampaikan permohonan maaf. Ia menegaskan pihaknya bersama Kementerian Kesehatan, BPOM, serta DPR RI sedang membahas langkah perbaikan tata kelola MBG.
“Ya kami mohon maaf atas kasus itu. Rapat hari ini memang fokus untuk mencari solusi dan memperbaiki tata kelola program MBG,” kata Dadan usai rapat di Senayan, Jakarta.
BGN menegaskan, investigasi penyebab keracunan terus dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang. Namun di sisi lain, kasus yang menimpa cucu Mahfud menjadi pukulan telak yang semakin menuntut transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan program unggulan pemerintah tersebut. [*] Disarikan dari sumber berita media daring
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.