Kolaborasi FEB UNS, AdaKami Edukasi Literasi Keuangan Digital

Program Studi Bisnis Digital Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo kolaborasi dengan PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) menggelar edukasi literasi keuangan digital dengan sasaran para mahasiswa, Selasa (30/9/2025). Istimewa

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Program Studi Bisnis Digital Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo kolaborasi dengan PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) menggelar edukasi literasi keuangan digital dengan sasaran para mahasiswa, Selasa (30/9/2025).

Kepala UNS Fintech Center Putra Pamungkas mengatakan edukasi literasi keuangan digital penting diberikan kepada para mahasiswa.

“Melalui sesi edukasi ini, mahasiswa mendapatkan pemahaman yang lebih seimbang bahwa layanan keuangan digital dalam konteks pinjaman daring, harus dijalankan secara bertanggung jawab,” ujarnya.

Content & Channel Manager AdaKami Fathan Faruqi mengungkapkan, melalui program literasi keuangan digital regular diharapkan mahasiswa dan generasi muda dapat memahami manfaat pindar secara luas dan pentingnya penggunaan layanan secara produktif dan bertanggung jawab.

“Sebagai generasi yang digital native, generasi muda saat ini mudah mengakses berbagai jenis layanan keuangan digital sehingga kesadaran sejak dini akan manfaat, risiko, dan menjaga keamanan data pribadi menjadi sangat penting,” terangnya.

Ia mengatakan edukasi literasi keuangan digital yang bertema Fintech Lending 101: Understanding Responsible Digital Lending in Indonesia ini menjadi bagian dari komitmen perusahaan dalam meningkatkan literasi dan pemahaman generasi muda terhadap layanan keuangan digital, terutama peer-to-peer lending.

Melalui kegiatan tersebut, pihaknya juga menegaskan komitmennya untuk mendukung literasi keuangan digital masyarakat Indonesia, terutama di kalangan generasi muda.

Dengan demikian, diharapkan kalangan generasi muda dapat lebih bijak mengelola keuangan di era digital sekaligus memahami manfaat, potensi, dan risiko layanan pindar. Prihatsari