Lika-liku Liputan MBG, di Istana ID Liputan Wartawan CNN Dicabut, di Pasar Rebo Wartawan Sampai Dicekik!

14 hours ago 7
Ilustrasi pembungkamann pers | kreasi AI

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Tak di pusat tidak di daerah, berita seputar kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) ternyata telah menjadi berita yang sensitif dan mengundang tindakan ekstrem dari aparat.
Di pusat, ID liputan Istana milik wartawan CNN, Diana Valencia dicabut oleh Biro Pers Media Istana. Di Pasar Rebo, Jakarta Timur malah lebih ekstrem lagi, di mana seorang petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sampai menganiaya secara fisik terhadap dua orang wartawan yang sedianya hendak melakukan konfirmasi dengan Kepala SPPG pada Selasa (30/9/2025).

Insiden itu bermula ketika dua wartawan, salah satunya bernama Munir (35), mencoba menelusuri dapur penyedia MBG yang diduga menjadi sumber keracunan sejumlah siswa SD Negeri Gedong 01 Jakarta Timur. Semula mereka diterima baik oleh petugas keamanan yang membuka gerbang dan mempersilakan masuk. Namun suasana berubah saat mereka meminta bertemu kepala SPPG, yang ternyata sedang tidak berada di tempat.

Menurut Munir, sikap ramah petugas seketika berganti dengan nada keras meminta mereka segera keluar. Ketika hendak meninggalkan lokasi, wartawan itu berinisiatif mengambil gambar mobil operasional SPPG yang masuk ke halaman. Aksi itu langsung dipersoalkan oleh sekuriti dan pengemudi mobil.

Munir menjelaskan maksudnya adalah mendokumentasikan mobil yang diduga berkaitan dengan distribusi MBG. Namun ketegangan meningkat. “Saat saya lewat, tiba-tiba leher saya dicekik dan teman saya juga ikut kena cekik. Untung cepat dilerai pegawai SPPG lain,” ungkapnya.

Kejadian tersebut langsung menimbulkan sorotan publik. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyampaikan permintaan maaf atas dugaan penganiayaan yang melibatkan petugas SPPG. “Saya belum dapat laporan resmi, tapi kalau benar ada petugas kami melakukan itu, kami mohon maaf. Kekerasan tidak bisa dibenarkan dalam bentuk apa pun,” kata Dadan usai rapat kerja dengan DPR di Senayan, Rabu (1/10/2025).

Dadan menegaskan akan menelusuri insiden itu. Ia juga mengingatkan bahwa peliputan di dapur SPPG sebaiknya dilakukan dengan pemberitahuan lebih dulu, karena menyangkut standar higienitas. “Kalau ada permintaan resmi, kami selalu persilakan. Prosedur itu untuk memastikan dapur tetap steril, bukan untuk membatasi kerja jurnalis,” ujarnya.

Sementara itu, Polsek Pasar Rebo memastikan laporan korban sudah diterima. Kapolsek AKP I Wayan Wijaya mengatakan wartawan yang menjadi korban telah diarahkan menjalani visum dan penyidik segera melakukan pengecekan ke lokasi kejadian. “Laporan sudah masuk, akan kami tindak lanjuti,” tegasnya.

Kasus ini menambah panjang daftar polemik seputar program MBG, yang awalnya digadang sebagai program unggulan Presiden Prabowo untuk menekan stunting, namun kini justru banyak disorot karena masalah keamanan pangan hingga perlakuan terhadap jurnalis yang meliput. [*] Disarikan dari sumber berita media daring

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |