Makin Meresahkan, Aksi Penambangan Liar di Kecamatan Srumbung Justru Tambah Alat Berat

Bukannya menghentikan, aktivitas penambangan liar justru menambah 3 alat berat. Istimewa

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Maraknya aksi penambangan liar yang ada di Lereng Gunung Merapi di Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang semakin hari semakin meresahkan.

Bukannya menghentikan penambangan. Justru yang terjadi pengusaha malah menambah alat beratnya untuk mempercepat proses penambangan.

Maryono atau akrab di panggil bayan Semir dan mewakili beberapa tokoh lain mengungkapkan keprihatinannya.

“Semakin berani dan sombongnya para penambang liar tersebut. Dikarenakan adanya main mata antara pelaku ilegal dengan para oknum aparat yg mana ada kesepakatan dengan nilai tertentu dan wajib disetorkan tepat waktu,” ungkapnya.

Salah satu contoh yang saat ini sedang menjadi sorotan adalah adanya seorang pengusaha “J” yang mana membeli tanah seluas 2 hektar lebih di eks desa Kalibatang.

Dimana saat ini masuk dalam wilayah Desa Kemiren dan Desa Ngablak, Kecamatan Srumbung. Melakukan penambangan secara ilegal dan sampai saat ini bahkan terdapat 7 unit lebih alat berat atau excavator.

Menurut Maryono pihaknya dengan beberapa tokoh setempat telah mengingatkan yang mana daerah tersebut merupakan sabuk alam. Dimana berfungsi sangat penting guna menahan lahar ketika terjadi erupsi Gunung Merapi.

Namun saran serta himbauan tersebut tidak di indahkan bahkan cenderung arogan dengan berkata bahwa sudah ada kordinasi dengan Perwira tinggi di Mabes Polri yang merupakan relasinya.

“Dalam kesempatan ini masyarakat meminta secara tegas agar aparat yang berwenang benar-benar melakukan upaya berupa tindakan yang tegas. Sesuai dengan perintah bapak Presiden Prabowo,” ujar Maryono.

Ditambahkannya, setiap hari aktivitas- aktivitas tersebut sangat menggangu proses belajar mengajar pelajar setempat. Dimana suara bising dan lalu lalang truk-truk pengangkut pasir yang berjumlah ratusan. *