3 hours ago
6
Layanan Matrix NAP Info hadir di Data Center milik Telkom Group, neuCentrIX, yang berlokasi di Karet Tengsin, Jakarta.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT NAP Info Lintas Nusa (Matrix NAP Info) menandai dua capaian penting dalam upayanya memperkuat konektivitas digital Indonesia dan kawasan Asia. Perusahaan telekomunikasi ini resmi bergabung dalam Konsorsium Asia Link Cable (ALC) dan meluncurkan sistem kabel bawah laut terbarunya, Matrix Cable System 2 (MCS2).
Direktur Matrix NAP Info Omar Syarif Nasution menyebut, keikutsertaan dalam Konsorsium ALC menegaskan posisi perusahaan sebagai penyedia infrastruktur digital yang andal di Asia. “Dengan bergabung dalam ALC, kami memperluas jangkauan layanan lintas negara dan memperkuat posisi Indonesia dalam peta konektivitas global,” ujarnya.
ALC merupakan proyek kabel bawah laut yang menghubungkan sejumlah negara di Asia dan menjadi jalur strategis baru dalam sistem telekomunikasi internasional. Melalui konsorsium ini, Matrix NAP Info menghadirkan jaringan yang lebih tangguh dan akses data berkecepatan tinggi, tidak hanya di koridor Jakarta–Singapura tetapi juga ke pasar-pasar utama di kawasan regional.
Selain bergabung di ALC, Matrix NAP Info juga meluncurkan Matrix Cable System 2 (MCS2), sistem kabel bawah laut terbaru yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan data masa depan. Infrastruktur ini menawarkan kapasitas lebih besar, latensi lebih rendah, serta skalabilitas tinggi sebagai penerus dari sistem kabel Matrix generasi pertama yang menghubungkan Jakarta–Singapura sejak 2008.
“Peluncuran MCS2 bukan sekadar ekspansi infrastruktur, tetapi langkah strategis untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara,” kata Omar.
Matrix NAP Info menegaskan, inisiatif ini merupakan bagian dari transformasi perusahaan dari penyedia infrastruktur telekomunikasi menjadi mitra konektivitas digital yang lebih luas. Dengan portofolio layanan seperti Matrix Cable Internet eXchange (MCIX), Matrix Data Center, Matrix Cloud, dan Matrix Internet, perusahaan ini berkomitmen memperkuat peran Indonesia sebagai hub digital di kawasan.
