Mendikdasmen Luncurkan Gerakan Numerasi Nasional, Dorong Anak Cinta Matematika

1 month ago 26

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) resmi meluncurkan Gerakan Numerasi Nasional (GNN) dengan tema “Mahir Numerasi, Majukan Negeri”. Gerakan ini diharapkan menjadi tonggak membangun generasi Indonesia yang unggul dengan keterampilan numerasi sebagai fondasi.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menegaskan bahwa numerasi bukan sekadar pelajaran di sekolah, melainkan akar dari berbagai disiplin ilmu.

“Jika diibaratkan pohon, numerasi adalah akar. Kalau akar itu kuat, batang dan rantingnya juga akan kuat. Hampir semua bidang ilmu memerlukan Matematika dan keterampilan numerasi,” ujarnya saat peluncuran GNN di SD Negeri Meruya Selatan 04 Pagi, Jakarta, Selasa (19/8/2025).

Istimewaf

Mu’ti menambahkan, kemampuan numerasi menjadi bekal dasar bagi anak untuk berkembang di bidang ilmu lain. Karena itu, ia mengajak semua pihak menjadikan GNN sebagai gerakan bersama.

“Saya berharap gerakan ini membangun budaya numerasi, sehingga lahir generasi Indonesia yang kuat dan hebat,” tegasnya.

Dukungan juga datang dari Komisi X DPR RI. Ketua Komisi, Hetifah Sjaifudian, menilai GNN harus benar-benar menjadi gerakan masif, bukan sekadar program biasa.

“Gerakan ini harus didukung guru, orang tua, dan semua pihak. Kami di Komisi X siap menyosialisasikan agar anak Indonesia terbiasa berpikir kritis dan analitis,” kata Hetifah.

Sementara itu, Dirjen Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (GTKPG), Nunuk Suryani, menekankan pentingnya kolaborasi untuk memastikan semua anak Indonesia merdeka dari ketertinggalan belajar.

Menurutnya, GNN dirancang sebagai inisiatif strategis yang melibatkan partisipasi masyarakat luas. “Gerakan ini hadir dari akar rumput agar capaian numerasi bisa berkelanjutan dan inklusif,” jelasnya.

Peluncuran GNN juga dirangkai dengan Bimbingan Teknis Calon Fasilitator Nasional Matematika GEMBIRA serta peresmian Taman Numerasi di 16 provinsi, 156 sekolah, dan 13 desa secara simbolis sebagai tahap awal. Jumlah tersebut ditargetkan akan terus bertambah di masa mendatang. (*)

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |