Menhan Sebut TNI Bakal Produksi Obat, Disuplai ke Kopdes Merah Putih

15 hours ago 12

CNN Indonesia

Kamis, 01 Mei 2025 05:15 WIB

Menhan Sjafrie menjelaskan obat hasil produksi pabrik milik TNI itu akan disalurkan ke Koperasi Merah Putih dengan kerja sama bersama Kementerian Kesehatan. Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR beberapa waktu lalu. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan TNI akan memproduksi obat-obatan melalui laboratorium farmasi militer yang sudah direvitalisasi menjadi pabrik obat pertahanan negara.

Sjafrie menjelaskan obat hasil produksi pabrik milik TNI itu akan disalurkan ke Koperasi Merah Putih dengan kerja sama bersama Kementerian Kesehatan.

"Kita tahu harga obat di Indonesia tinggi sekali, kita juga sudah melakukan revitalisasi laboratorium farmasi yang ada di angkatan menjadi satu pabrik farmasi obat pertahanan negara, sehingga diharapkan nanti produksi obat kita yang kita akan kerjakan," kata Sjafrie dalam rapat bersama Komisi I di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (30/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan juga bisa kita sumbangkan obat-obat yang kita produksi itu kepada rakyat di desa, dengan adanya koperasi desa nanti yang akan dibentuk, maka apotek-apoteknya ini akan kita suplai dari obat yang kita buat di pabrik obat terpusat ini," sambungnya.

Selain itu, Sjafrie mengungkap sejumlah permasalahan yang dialami Rumah Sakit (RS) yang dimiliki institusi TNI. Salah satunya, kata dia, masih ada RS yang belum terakreditasi.

"Menyangkut rumah sakit kita memiliki sejumlah 145 rumah sakit TNI dari seluruh wilayah nasional kita. Tapi masih ada 29 rumah sakit yang belum terakreditasi," jelas Sjafrie.

Sjafrie menjelaskan puluhan RS milik TNI itu belum terakreditasi karena permasalahan ketersediaan sumber daya manusia (SDM) dan kemampuan layanan dasar yang diperlukan untuk para tenaga kesehatan.

Oleh karena itu, ia terus mendorong Universitas Pertahanan untuk menghasilkan tenaga medis untuk mengatasi permasalahan ini.

Tak hanya itu, Sjafrie mengatakan saat ini pihaknya telah diberi izin dari Kementerian Kesehatan agar dokter spesialis asing dapat berpraktek di rumah sakit institusi.

"Alhamdulillah Kementerian Kesehatan sudah memberikan lampu hijau bahwa dokter-dokter asing boleh praktek di rumah sakit institusi tidak secara individu," tutur dia.

(mab/kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |