Menteri Lingkungan Pastikan Pabrik Cengkeh Bebas Kontaminasi Radioaktif

2 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, memastikan bahwa tidak ada kontaminasi radioaktif yang ditemukan di pabrik pengolahan cengkeh PT NJS di Jawa Timur. Pernyataan ini disampaikan menyusul laporan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) yang menuduh produk perusahaan tersebut terpapar Cesium-137 (Cs-137).

"Sekali lagi, untuk cengkeh di Surabaya, hasil inspeksi menunjukkan kami tidak menemukan kontaminasi di pabrik," ujar Hanif setelah penandatanganan Mutual Recognition Agreement (MRA) dengan standar karbon global Verra di Jakarta pada Jumat malam.

Laporan dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) menunjukkan bahwa tingkat radiasi di fasilitas PT NJS berada dalam kisaran normal, yaitu antara 0,04 dan 0,07 mikrosievert, yang dianggap sebagai radiasi alami.

Hanif menegaskan bahwa pabrik tersebut tetap aman, meskipun pemerintah masih menunggu hasil pengiriman ulang dari Amerika Serikat yang dijadwalkan pada 30 September.

"Kami masih menunggu pengiriman ulang. Hanya setelah melihat barang yang dikembalikan dari AS, kami bisa memberikan klarifikasi lebih lanjut. Namun, saat ini, pabrik aman," jelasnya.

Hanif, yang juga menjabat sebagai Ketua Eksekutif Satuan Tugas Bahaya Radiasi Cesium-137, menekankan bahwa situasi di fasilitas cengkeh berbeda dengan kasus di Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten. Di lokasi tersebut, pihak berwenang sedang melakukan dekontaminasi setelah bahan radioaktif ditemukan di pabrik pengolahan baja.

Satuan tugas yang diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan dan didukung oleh Kementerian Lingkungan Hidup, Bapeten, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta Tim Gegana Kepolisian saat ini tengah memindahkan material radiasi tinggi ke fasilitas penyimpanan sementara.

Sebelumnya, FDA melaporkan dugaan kontaminasi Cs-137 dalam ekspor cengkeh dari PT NJS dan kemudian memblokir seluruh pengiriman rempah dari perusahaan tersebut ke pasar AS.

Kasus serupa sebelumnya dilaporkan melibatkan ekspor udang beku oleh PT Bahari Makmur Sejati (BMS), yang mendorong pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup untuk menyegel pabrik di Cikande yang dicurigai sebagai sumber kontaminasi.

Pada Selasa, 30 September, Menteri Koordinator Zulkifli Hasan mengonfirmasi bahwa kontaminasi Cs-137 terbatas pada kawasan industri di Cikande.

Dia memastikan bahwa masalah ini tidak menyebar ke rantai pasokan nasional atau produk ekspor lainnya.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |