WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Warga Desa Setren, Kecamatan Slogohimo, Wonogiri, digegerkan dengan penemuan janggal di sebuah makam yang viral disebut sebagai Kuburan Njedot alias makam meledak.
Kejadian ini menimbulkan tanda tanya besar sekaligus menarik perhatian banyak orang untuk datang menyaksikannya secara langsung.
Kuburan yang sudah rapi berkeramik putih dan biru itu tiba-tiba rusak. Tanah merah dari dalam makam menyembul keluar hingga menutupi sebagian kijing dan batu nisan dan merusak bangunan makam yang sudah dipagari besi. Fenomena ini membuat makam tersebut seolah-olah meledak dari dalam.
Menurut informasi, kejadian aneh itu pertama kali diketahui pada Rabu (1/10/2025) pagi, diduga terjadi pada Selasa malam. Lokasinya berada tak jauh dari obyek wisata alam Setren Girimanik yang cukup dikenal di Wonogiri.
“Awalnya kami kaget karena tanah dalam makam tiba-tiba keluar sendiri, seperti meletup. Warga lalu menyebutnya ‘Kuburan Njedot’,” ujar salah satu warga yang enggan disebut namanya.
Hingga kini penyebab pasti fenomena aneh belum dapat dipastikan.
Namun banyak pihak menduga fenomena tersebut terjadi karena adanya pundung atau sarang rayap (anai-anai) di dalam tanah. Menurut beberapa pakar biologi tanah, rayap memang kerap membangun gundukan tanah (termite mound) yang semakin lama meninggi dan bisa merusak struktur bangunan di atasnya, termasuk makam.
Selain rayap, faktor lain yang memungkinkan adalah perubahan struktur tanah akibat kelembapan berlebih. Lokasi makam dekat dengan kawasan pegunungan Girimanik yang memiliki tanah liat merah. Tanah jenis ini akan mengembang ketika jenuh air, lalu menekan ke atas sehingga terlihat seolah “meledak” dari dalam.
Fenomena serupa pernah terjadi di beberapa daerah lain di Indonesia, dan lebih sering disebabkan oleh aktivitas biota tanah serta perubahan tekanan air tanah, bukan karena hal mistis.
Meski begitu, peristiwa unik ini tetap membuat warga penasaran dan berbondong-bondong datang melihat langsung. “Kuburan Njedot” pun kini ramai diperbincangkan, baik di media sosial maupun obrolan warga sekitar. Aris Arianto
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.