(Beritadaerah-Jakarta) Kementerian Perhubungan menekankan bahwa keselamatan tetap menjadi fokus utama sektor penerbangan nasional. Hal ini diwujudkan melalui penyusunan National Aviation Safety Plan (NASP) 2024–2026 yang difungsikan sebagai peta jalan strategis, selaras dengan standar global dalam Global Aviation Safety Plan (GASP) maupun Regional Aviation Safety Plan (RASP).
Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Achmad Setiyo Prabowo, menyampaikan bahwa NASP akan menjadi pedoman penting untuk menjaga kepercayaan dunia internasional terhadap penerbangan di Indonesia. Ia menekankan bahwa peningkatan level keselamatan diharapkan membuat maskapai asing semakin yakin untuk menjadikan Indonesia sebagai destinasi maupun rute operasional.
Menurutnya, rencana ini berlaku hingga 2026 karena sifat dunia penerbangan yang sangat dinamis. Perkembangan teknologi, perubahan regulasi, hingga munculnya risiko baru membuat NASP perlu dievaluasi secara berkala agar tetap relevan dengan kondisi terkini.
Kemenhub tidak hanya memperkuat aturan, tetapi juga mendorong budaya keselamatan di setiap lini operasional bandara dan maskapai. Pesan “Safety First” digalakkan sebagai kesadaran bersama, baik melalui kampanye keselamatan, penyediaan foreign object debris (FOD) box di area landasan, maupun edukasi publik yang dilakukan secara berulang.
Langkah lain yang ditempuh mencakup safety briefing rutin di unit pelaksana bandara hingga kampanye di terminal kedatangan internasional. Prabowo menekankan bahwa keselamatan tidak cukup hanya diingatkan sekali, melainkan harus ditanamkan terus-menerus agar menjadi kebiasaan.
Selain menyangkut teknis operasional, Kemenhub juga memperhatikan aspek layanan publik di bandara. Keberadaan dokter jaga, fasilitas ramah disabilitas, dan area parkir khusus disebut sebagai bagian dari standar minimum yang wajib tersedia demi kenyamanan pengguna jasa transportasi udara.
Dengan kombinasi regulasi yang lebih kuat, penerapan budaya keselamatan, serta peningkatan layanan publik, Kemenhub optimistis NASP 2024–2026 dapat menjadi fondasi penting menuju standar penerbangan internasional yang lebih tinggi. Target besar yang dicanangkan adalah tercapainya penerbangan tanpa kecelakaan melalui komitmen bersama seluruh pihak terkait.
