Natuna Siap Jadi Gerbang Ekspor-Impor di Perbatasan Kepri

1 month ago 143

(Beritadaerah-Kepri) Dalam Rapat Koordinasi Ekspor dan Impor yang digelar di Gedung Daerah Provinsi, Senin (25/8), Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad menegaskan kesiapan Kabupaten Natuna menjadi gerbang ekspor impor di kawasan perbatasan Kepulauan Riau.

Turut hadir dalam rapat tersebut yakni Kepala Barenlitbang Provinsi Kepri Aries Fhariandi, Kepala Disperindag Provinsi Kepri Novianto, Kepala Diskominfo Provinsi Kepri Hendri Kurniadi, OPD Kabupaten Natuna, Kepala Kantor Bea Cukai Tanjungpinang Joko Pri Sukmono Dwi Widodo, perwakilan KSOP Kelas II Tanjungpinang, perwakilan Balai Kekarantinaan Kelas I Tanjungpinang, serta jajaran PT Eco Batam Indonesia.

Gubernur Ansar juga menyampaikan saat ini Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau tengah mendorong terwujudnya hal tersebut. Pihaknya berkomunikasi dengan Bupati Natuna yang menyampaikan kebutuhan mendesak masyarakat akan pasokan bahan pokok melalui jalur impor.

“Ibu Bupati menyampaikan ide agar Natuna bisa melakukan kegiatan impor untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Alhamdulillah, sudah ditetapkan Pelabuhan Selat Lampa sebagai lokasi, dan ke depan kita juga berharap bisa melaksanakan ekspor dari sana,” kata Ansar.

Dalam arahannya, Gubernur Ansar menekankan pentingnya perhatian pemerintah pusat terhadap daerah perbatasan. Menurutnya, menjamin ketersediaan barang pokok sekaligus menekan inflasi tidak bisa dilakukan tanpa adanya kebijakan afirmatif dari pusat.

“Daerah perbatasan seperti Natuna memang membutuhkan kebijakan afirmasi dari pemerintah pusat. Tanpa itu, sulit bagi kita menjamin ketersediaan kebutuhan pokok, dan tidak mudah menjaga fluktuasi inflasi,” jelasnya.

Gubernur juga mengingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi Kepri tidak boleh hanya tercatat dalam angka statistik, melainkan harus dirasakan nyata oleh masyarakat.

“Triwulan kedua kemarin, pertumbuhan ekonomi kita 7,14 persen, tertinggi di Sumatera dan ketiga di Indonesia. Tetapi pertumbuhan itu tidak akan memberikan trickle down effect jika stabilitas harga kebutuhan pokok tidak terjaga. Karena itu, ekspor-impor menjadi solusi nyata,” ujarnya.

Gubernur Ansar berharap Pelabuhan Selat Lampa dapat segera difungsikan secara penuh untuk menjadikan Natuna sebagai salah satu gerbang ekspor impor di kawasan perbatasan Kepri. Di kesempatan ini, Gubernur Ansar berharap Pelabuhan Selat Lampa segera difungsikan penuh. Dengan dukungan infrastruktur dan regulasi, Natuna diyakini dapat menjadi gerbang internasional kegiatan ekspor-impor.

Sementara itu, Bupati Natuna, Cen Sui Lan, menjelaskan bahwa dengan jumlah penduduk hanya sekitar 80 ribu jiwa, kegiatan impor tidak akan menarik bagi vendor bila hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal. Karena itu, Natuna diharapkan menjadi hub distribusi barang ke wilayah lain seperti Kalimantan dan Sulawesi.

“Kalau hanya untuk kebutuhan Natuna, vendor akan berpikir dua kali. Maka strategi kami adalah menjadikan Natuna sebagai hub impor dan ekspor dengan dukungan penuh pemerintah provinsi dan pusat,” jelas Cen.

Dukungan juga datang dari pihak swasta. Perwakilan PT Eco Batam Indonesia menilai pembukaan jalur langsung ke Natuna akan memangkas biaya logistik yang selama ini sangat mahal.

Selain impor, sejumlah komoditas lokal seperti kelapa, pinang, pisang, dan hasil pertanian juga dinilai berpotensi besar untuk diekspor ke pasar luar negeri, terutama Tiongkok dan Singapura.

Rencana ini turut mendapat dukungan dari Bea Cukai Tanjungpinang, KSOP Kelas II Tanjungpinang, serta Balai Karantina Pertanian. Semua pihak berkomitmen mempermudah regulasi dan perizinan agar aktivitas ekspor-impor di Selat Lampa segera terealisasi.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |