Pasar Seni ITB 2025 Kembali Digelar, Angkat Tema “Setakat Lekat” dan Targetkan 600 Ribu Pengunjung

6 hours ago 5
konferensi pers di Aula Barat ITB, Rabu (1/10/2025) || Istimewa

BANDUNG, JOGLOSEMARNEWS.COM Setelah lebih dari satu dekade vakum, Pasar Seni ITB akan kembali hadir pada 17–19 Oktober 2025 di Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB), Ganesha. Perhelatan seni terbesar di Asia Tenggara itu mengusung tema “Setakat Lekat”, yang mengajak publik untuk merayakan keberagaman seni lintas generasi dan disiplin.

Festival yang lahir pada 1972 ini akan menampilkan karya sejumlah seniman besar maupun kolektif, seperti Tisna Sanjaya, Entri Soemantri, Isa Perkasa, Wiyoga Muhardanto, Nia Gautama, hingga Studio Pancaroba. Kehadiran mereka diharapkan memperkaya ragam perspektif dan membuka ruang dialog antara seniman muda dengan generasi sebelumnya.

“Pasar Seni bukan hanya wadah mahasiswa berkarya, tetapi juga arena kolaborasi dan lahirnya inovasi. Kami ingin festival ini memberi dampak lebih luas, tidak hanya bagi kampus, tapi juga bagi ekosistem seni Indonesia dan Asia Tenggara,” kata Wakil Rektor ITB, Andryanto Rikrik Kusmara, dalam konferensi pers di Aula Barat ITB, Rabu (1/10/2025).

Pengalaman Inklusif

Tahun ini, panitia menghadirkan 257 tenant, lima food truck, serta berbagai fasilitas ramah pengunjung, termasuk peta digital, posko medis, dan zona komunitas. Merchandise eksklusif seperti kaos, totebag, bucket hat, tumbler, dan pin juga disiapkan sebagai kenang-kenangan resmi festival. Target kunjungan dipatok mencapai 600 ribu orang.

Bagian paling ditunggu adalah Adicitra Ganesha, pameran sekaligus lelang seni yang mempertemukan maestro, alumni, dan seniman muda dengan pendekatan STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics). Lelang utama digelar 8 Oktober 2025 dan hasilnya akan sepenuhnya dialokasikan ke Dana Lestari Pendidikan dan Seni.

Ruang Kolaborasi dan Keberlanjutan

Ketua Umum Pasar Seni ITB 2025, Zusfa Roihan, menegaskan bahwa festival ini dirancang bukan sekadar perayaan, melainkan ruang pertemuan. “Kami ingin menghadirkan momentum lintas batas, tempat seniman, komunitas, dan masyarakat bisa saling bertukar gagasan. Semoga gaungnya semakin luas,” ucapnya.

Pasar Seni ITB terakhir kali digelar pada 2014 dengan rekor 700 ribu pengunjung. Dengan pengalaman panjang itu, gelaran tahun ini diharapkan tidak hanya melanjutkan tradisi, tetapi juga menumbuhkan ekosistem kreatif yang berkelanjutan. (*)

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |