Pekerja Angkringan Cicipi Kuliah di Luar Negeri, Kisah Nyata Mahasiswa Wonogiri Ikuti Summer Course

Sejumlah mahasiswa STAIMAS Wonogiri berpamitan dengan Bupati Wonogiri Setyo Sukarno. Istimewa

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Perjalanan hidup seorang mahasiswa asal Wonogiri ini bisa jadi inspirasi banyak anak muda. Namanya Ghirsa Azka Maulana, mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Mulia Astuti (STAIMAS) Wonogiri, yang setiap hari kuliah pagi lalu malamnya bekerja di angkringan.

Siapa sangka, kini ia bersama sejumlah rekannya justru berangkat kuliah ke luar negeri lewat program summer course selama sebulan penuh di Universiti Sultan Zainal Abidin (UnisZA), Terengganu, Malaysia.

Empat perwakilan mahasiswa yang berangkat—Rian Eka Saputra, Ahmat Sobari As Sidiq, Rika Tri Azhari, dan Ghirsa Azka Maulana—kompak menyampaikan rasa syukur atas kesempatan emas ini.

Kisah Ghirsa menjadi sorotan karena kesehariannya yang sederhana. Ia bekerja di angkringan setiap sore hingga malam untuk membiayai kebutuhan, lalu pagi hari tetap bersemangat menuntut ilmu di kampus.

“Banyak orang bilang kuliah tinggi-tinggi tidak perlu, yang penting bisa kerja. Tapi saya ingin mengubah cara pandang itu. Pendidikan penting, karena dengan ilmu kita bisa memberi manfaat lebih luas,” ungkap Ghirsa m.

Keberangkatan mereka dilepas langsung oleh Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno, pada Jumat (3/1/2025) di ruang kerjanya. Dalam pesannya, Bupati berpesan agar para mahasiswa menjaga nama baik Wonogiri, STAIMAS, dan Indonesia.

“Jaga nama baik Wonogiri, STAIMAS, dan Indonesia. Pulanglah dengan membawa ilmu dan pengalaman yang bermanfaat, sehingga bisa memberikan kontribusi positif bagi peningkatan kualitas manusia di daerah kita,” pesan Bupati penuh harap.

Menurutnya, pendidikan tinggi adalah bekal penting, tetapi yang lebih utama adalah bagaimana mahasiswa mampu mengaplikasikan ilmu dan pengalaman tersebut ketika kembali ke masyarakat.

Bupati Setyo Sukarno menegaskan bahwa program ini diharapkan tidak hanya menambah pengetahuan mahasiswa, tetapi juga menginspirasi masyarakat Wonogiri agar semakin percaya diri menembus persaingan global.

Ketua STAIMAS Wonogiri, Atik Nurfatmawati, menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Wonogiri yang mendukung penuh program internasional ini.

“Kegiatan seperti summer course ini sangat penting, karena untuk meningkatkan akreditasi kampus, kami perlu menghadirkan kegiatan bertaraf internasional. Harapannya, lulusan kami punya daya saing global,” ujar Atik.

Hal senada disampaikan Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Sugiyanto. Menurutnya, program ini bukan hanya untuk mahasiswa, tetapi juga membuka kesempatan bagi dosen STAIMAS untuk ikut menjadi guest lecture di Malaysia.

“Kami ingin mahasiswa memiliki pengalaman internasional, memperluas jaringan akademik, dan benar-benar siap menghadapi tantangan global,” tegas Sugiyanto.

Manfaat Summer Course di Malaysia

Keikutsertaan mahasiswa STAIMAS dalam program summer course di Malaysia ini bukan hanya prestisius, tetapi juga penuh manfaat, antara lain:

✓ Wawasan Global Lebih Luas – Mahasiswa belajar langsung di kampus internasional, mengenal budaya baru, dan berinteraksi dengan mahasiswa asing.
✓ Peningkatan Kualitas Akademik – Materi yang dipelajari lebih beragam dengan standar internasional, memperkaya pengetahuan.
✓ Pengalaman untuk Karier – Kuliah di luar negeri menjadi nilai tambah di CV dan memperbesar peluang kerja di masa depan.
✓ Jaringan Akademik Internasional – Mahasiswa bisa membangun relasi dengan dosen dan mahasiswa asing untuk kolaborasi selanjutnya.
✓ Inspirasi bagi Generasi Muda Wonogiri – Membuktikan bahwa anak daerah pun bisa berprestasi hingga ke luar negeri.

Perjalanan Ghirsa dan rekan-rekannya membuktikan bahwa keterbatasan bukan alasan untuk berhenti bermimpi. Dari angkringan sederhana di Wonogiri, mereka kini menjejak langkah di kampus bergengsi Malaysia, membawa nama baik daerah dan Indonesia. Aris Arianto