Pemerintah Evaluasi Tradisi Nguli di Pesantren: Harus Koordinasi PU

3 hours ago 8

CNN Indonesia

Selasa, 07 Okt 2025 19:56 WIB

Menko Cak Imin akan evaluasi tradisi santri nguli di pondok pesantren setelah insiden ambruknya gedung ponpes yang tewaskan 62 orang. Cak Imin respons santri ikut jadi kuli bangun pesantren. (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah melalui Menko Pemberdayaan Manusia (Menko PM) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyatakan bakal mengevaluasi nguli atau gotong royong kerja-kerja fisik yang selama ini telah menjadi tradisi di pondok pesantren (Ponpes).

Evaluasi dilakukan menyusul insiden gedung asrama yang ambruk di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo sepekan lalu dan menewaskan 67 orang. Menurut Cak Imin, pembangunan gedung di pondok pesantren ke depan harus memenuhi standard pemerintah.

"Kita akan evaluasi juga tetap harus menggunakan standar PU [Kementerian Pekerjaan Umum]," kata dia usai pertemuan dengan Menteri Agama Nasaruddin Umar di kediamannya, Selasa (7/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cak Imin menyebut bahwa nguli merupakan tradisi kerja bakti di pesantren yang lahir sejak 100 tahun lalu. Mulanya, tradisi kerja bakti itu dilakukan untuk santri yang tak lagi mendapat tempat di pesantren.

"Nah kerja bakti itulah yang menjadi kegiatan bahkan di banyak pesantren, kalau santri datang enggak ada tempat, dia datang sendiri. Dia bikin sendiri oleh orang tuanya atau santrinya," kata Cak Imin.

Ke depan, kata Cak Imin, tradisi itu harus mulai dievaluasi, terutama jika dilakukan dalam pembangunan gedung. Dia melarang semua pembangunan di pondok pesantren tanpa persetujuan dinas pekerjaan umum setempat.

"Tidak boleh ada lagi bangunan yang diproses tanpa melalui persetujuan PU dan saya minta kepada semua pesantren di seluruh Indonesia koordinasikan dengan dinas PU setempat," katanya.

Saat ini, ungkap Cak Imin, jumlah lembaga pendidikan berbentuk pesantren di Indonesia sebanyak 344.130 ribu. Dari jumlah itu, jumlah santri atau peserta didik mencapai 9,8 juta dan peserta didik 1,16 juta.

"Saya berserta Pak Menteri Agama akan terus bekerja dalam hari-hari ini, secepat-cepatnya. Kami melakukan pendataan terutama yang tua dan rawan untuk kita ambil langkah-langkah penanganan secepat-cepatnya dan sebaik-baiknya," katanya.

(thr/dal)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |