Pemilihan Raya PSI Terinspirasi dari Ide Partai Super Tbk Jokowi

5 hours ago 8

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Andy Budiman mengakui bahwa konsep “pemilihan raya” terinspirasi dari gagasan Partai Super Tbk Jokowi. Andy mengatakan PSI ingin menunjukkan diri sebagai partai yang tidak dikuasai oleh segelintir elit partai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Memang gagasan satu anggota satu suara ini, sumber inspirasinya dari apa yang dikemukakan oleh mantan presiden, Joko Widodo, yang disebut sebagai partai super terbuka ya,” kata Andy melalui sambungan telepon pada Rabu, 14 Mei 2025. “Apa yang disampaikan oleh Pak Jokowi ini out of the box.”

Walau mengambil dari ide Jokowi, Andy mengatakan PSI tetap berdiskusi secara internal dalam meramu pemilihan raya. Mantan jurnalis Liputan 6 ini menyebut bahwa PSI meniru kecenderungan partai progresif di dunia yang digawangi anak muda seperti Podemos di Spanyol dan Five Star Movement Italia.

“Mereka itu ada kecenderungan untuk menjadi satu partai terbuka. Para anggotanya punya hak untuk memilih ketuanya, ketua umumnya,” kata Andy. Sebagian besar parta-partai yang jadi rujukan PSI, kata Andy, punya proses pemilihan umumnya menggunakan e-vote. “Jadi ini memang sesuai dengan aspirasi zaman dalam konteks ini.”

Jokowi menyampaikan ide ingin membuat partai politik super tbk saat wawancara dengan Najwa Shihab. Awalnya Najwa bertanya mengenai peluang Jokowi bergabung dengan partai politik lagi setelah pisah jalan dengan PDIP. Jokowi mengaku belum kepikiran, meskipun beberapa partai dikabarkan tertarik mengajaknya bergabung.

Kemudian Jokowi menyinggung konsep partai politik baru. Saat ditanya lebih lanjut maksud partai perseorangan, ayahanda dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka itu menyebut bahwa gagasan itu masih perlu dimatangkan. "Keinginan kami ada sebuah partai politik yang super Tbk. Artinya dimiliki oleh seluruh anggota," kata Jokowi dikutip dari video di kanal Youtube Najwa Shihab yang tayang 11 Februari 2025.

PSI membuka pendaftaran bakal calon ketua umum partai pada 13 Mei 2025 hingga akhir bulan ini. Proses penetapan dan pengumuman nama-nama calon ketua umum rencananya dilakukan hingga 18 Juni 2025. Setelah itu, para calon ketum akan melaksanakan proses kampanye mulai 19 Juni hingga 11 Juli 2025.

Selanjutnya, pada 10 Juli 2025, PSI akan mengumumkan daftar pemilih tetap pemilu raya partai. Sedangkan mulai 12 hingga 19 Juli 2025, partai memasuki masa pencoblosan. Adapun rangkaian tahapan pemilu raya ini akan bermuara pada Kongres PSI. Pengumuman hasil pemilu raya PSI rencananya akan dilakukan dalam Kongres PSI di Solo, Jawa Tengah pada 19 Juli 2025,

PSI membuka kandidasi ketua umum partai kepada semua orang yang berstatus kader dan memiliki kartu tanda anggota atau KTA partai. Andy Budiman mengatakan semua mantan ketua umum, termasuk Kaesang Pangarep, tetap bisa kembali mencalonkan diri menjadi kandidat ketum. Setiap kader PSI akan mendapat hak memilih melalui sistem pemilihan elektronik. 

Syarat utama maju sebagai bakal calon ketum PSI, kata Andy, ialah wajib memiliki dukungan minimal dari lima dewan pengurus wilayah atau DPW tingkat provinsi, dan 20 Dewan Pengurus Daerah atau DPD tingkat kota/kabupaten.

“Kemudian apakah Pak Jokowi akan menjadi calon? Kita doakan,” ucap Andy di Kantor DPP PSI, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Selasa, 13 Mei 2025.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |