Prabowo Kumpulkan Tokoh Lintas Agama di Istana, Bahas Situasi Nasional

1 month ago 30
Presiden Prabowo Subianto | Instagram

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Presiden Prabowo Subianto kembali menggelar pertemuan dengan para pemuka agama di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (1/9/2025). Agenda ini digelar di tengah meningkatnya ketegangan sosial pasca-demonstrasi besar-besaran yang terjadi di berbagai daerah.

Salah satu tokoh yang hadir adalah Bhante Kamsai Sumano Mahathera dari Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI). Tiba di kompleks Istana sekitar pukul 13.14 WIB dengan mengenakan jubah oranye khasnya, Bhante Kamsai menuturkan bahwa dirinya bersama sejumlah perwakilan umat Buddha menerima undangan langsung dari Presiden.

“Hari ini kami diundang untuk bertemu dengan Bapak Presiden. Kami belum tahu apa yang akan dibahas, mungkin nanti langsung di dalam,” ujar Kamsai sebelum memasuki ruang pertemuan. Ia menambahkan, penting bagi semua pihak menjaga kebijaksanaan agar masyarakat tetap tenang dan bisa hidup dalam kebahagiaan bersama.

Pertemuan dengan tokoh lintas agama ini melanjutkan rangkaian dialog yang sudah dilakukan Prabowo akhir pekan lalu. Saat itu, ia mengundang pimpinan 16 ormas Islam ke kediamannya di Hambalang, Sentul, Bogor, Jawa Barat. Dalam pertemuan yang berlangsung lebih dari tiga jam itu, Presiden ditemani sejumlah menteri kabinet Merah Putih, Ketua MPR Ahmad Muzani, serta Kepala BIN Muhammad Herindra.

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf yang ikut hadir menyebut, dialog difokuskan pada upaya menjaga stabilitas bangsa pasca-tewasnya pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, yang terlindas kendaraan taktis Brimob saat demonstrasi di Pejompongan, Jakarta Pusat, 28 Agustus 2025 lalu.

“Kami para pimpinan ormas bersepakat untuk saling bahu-membahu mengajak masyarakat tetap tenang,” kata Yahya dalam keterangan video yang dirilis Sekretariat Presiden pada 30 Agustus 2025.

Senada, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan, para tokoh agama memberikan masukan langsung kepada Presiden terkait arah penyelesaian situasi nasional. Menurutnya, sejarah panjang keterlibatan ormas Islam dalam menjaga persatuan bangsa menjadi dasar moral agar demokrasi tetap dijalankan secara bertanggung jawab.

“Kami memahami aspirasi rakyat adalah bagian dari demokrasi. Namun, demokrasi itu harus digunakan dengan penuh tanggung jawab, jangan sampai terkontaminasi hal-hal yang berujung pada kekerasan dan bisa merusak keutuhan bangsa,” tegas Haedar.

Pertemuan di Istana kali ini menjadi kelanjutan upaya Presiden Prabowo merangkul tokoh-tokoh lintas agama untuk bersama-sama menenangkan publik, sekaligus mencari solusi menghadapi dinamika politik dan sosial yang tengah memanas. [*] Berbagai sumber

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |