Tawuran Pelajar di Cikarang Sebabkan 2 Orang Tewas, Polisi Ringkus 2 Pelaku

4 days ago 21
ilustrasi aksi tawuranIlustrasi aksi tawuran massal

BEKASI, JOGLOSEMARNEWS.COM Bentrok antarpelajar kembali pecah di Kabupaten Bekasi. Insiden yang berlangsung di Jalan Raya Urip Sumoharjo, Desa Waluya, Kecamatan Cikarang Utara, Rabu (24/9/2025) malam itu menelan dua korban jiwa dan menyeret sejumlah pelaku ke ranah hukum.

Kasatreskrim Polres Metro Bekasi AKBP Agta Bhuwana Putra menjelaskan, tawuran itu bermula dari ajakan duel di media sosial. Ajakan itu lalu berujung pada pertemuan fisik antara dua kelompok pelajar yang sama-sama membawa senjata tajam. “Kami temukan fakta bentrok berawal dari tantangan di media sosial. Begitu mereka bertemu, keributan pun pecah,” ujar Agta, Sabtu (27/9/2025).

Kronologi Bentrokan

Berdasarkan penyelidikan polisi, tawuran tersebut melibatkan sekitar 30 pelajar SMK Karya Pembaharuan yang datang dari arah Stasiun Lemah Abang dan sekitar 25 pelajar SMK Puja Bangsa yang dibantu dua siswa SMK Talita Bangsa. Kedua kelompok berhadap-hadapan di jalur Pantura dekat Al-Barkah. Hampir seluruhnya membawa celurit atau senjata tajam sejenis.

Dua remaja meninggal akibat insiden itu. Korban pertama, A (15), siswa SMAN 1 Karangbahagia yang disebut bergabung dengan SMK Puja Bangsa, tewas karena luka sabetan senjata tajam di dada kiri. Korban kedua, W (15) dari SMK Puja Bangsa, meninggal di lokasi setelah sepeda motornya menabrak pohon saat berusaha kabur dari kejaran kelompok lawan.

Selain dua korban tewas, polisi menduga ada korban luka lain. Untuk kasus kecelakaan tunggal yang menewaskan W, penyelidikan ditangani Satlantas Polres Metro Bekasi.

Penangkapan Pelaku

Agta mengungkapkan pihaknya sudah mengantongi identitas empat pelajar terlibat. Dua di antaranya berhasil diamankan. “Satu kami jerat Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan, satu lagi dengan UU Darurat terkait kepemilikan senjata tajam,” ujarnya. Dua pelaku lain masih dalam pengejaran dan diduga membawa senjata tajam saat tawuran berlangsung.

Polisi juga melakukan penyisiran di lokasi kejadian untuk menemukan barang bukti yang sempat dibuang. “Kami terus mendalami kasus ini agar para pelaku lain juga segera tertangkap,” tambahnya.

Kesaksian Warga

Sejumlah warga sekitar sempat menyaksikan peristiwa itu. Irfan, salah seorang saksi, mengatakan dirinya mendengar suara gaduh sebelum melihat puluhan pelajar terlibat bentrok di jalan raya. “Saya keluar karena mendengar keributan. Ternyata banyak anak sekolah bawa senjata tajam. Warga juga sempat bubarkan, tapi kami takut karena senjatanya besar-besar,” tuturnya.

Menurut Irfan, rombongan pelajar datang menggunakan lebih dari 20 sepeda motor. Beberapa warga mengikuti pergerakan mereka hingga akhirnya diketahui ada korban tewas akibat menabrak pohon.

Imbauan untuk Orang Tua

Agta mengingatkan keluarga dan masyarakat agar lebih ketat mengawasi anak-anak mereka, terutama setelah jam sekolah. “Karena pertemuan tawuran ini terjadi lewat janjian di media sosial dan berlangsung setelah pukul 18.00, kami imbau orang tua memperhatikan keberadaan anaknya di luar rumah pada malam hari,” tegasnya.

Polres Metro Bekasi menegaskan akan menindak tegas setiap aksi tawuran pelajar. “Kami fokus mencegah aksi serupa terulang, baik lewat patroli, penyuluhan di sekolah, maupun koordinasi dengan pihak terkait,” tutup Agta. [*] Disarikan dari sumber berita media daring

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |