Update Banjir Bandang Pegunungan Arfak Papua: 15 Tewas, 4 Hilang

10 hours ago 11

CNN Indonesia

Jumat, 23 Mei 2025 10:12 WIB

Banjir bandang dan longsor di Kampung Jim, Pengunungan Arfak, Papua Barat, menyebabkan 15 orang meninggal dan 4 hilang. Ilustrasi. Banjir bandang dan longsor terjang Pegunungan Arfak, Papua Barat. (ANTARA FOTO/ABDAN SYAKURA)

Jakarta, CNN Indonesia --

Sebanyak 15 orang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan empat lainnya masih hilang akibat banjir bandang yang menerjang Kampung Jim, Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat.

Diketahui, bencana tersebut terjadi pada Jumat (16/5) sekitar pukul 21.00 WIT setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut selama hampir tujuh jam sejak pukul 13.00 WIT.

"Hingga hari ini, Jumat (23/5), total 15 korban jiwa telah ditemukan, sementara 4 orang lainnya masih dalam pencarian oleh BPBD, Basarnas, TNI/POLRI, dan masyarakat setempat," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya, Jumat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari 15 korban meninggal, delapan orang di antaranya telah berhasil diidentifikasi. Sedangkan tujuh korban lainnya masih dalam proses identifikasi dan sedang dalam perjalanan menuju RS Bhayangkara untuk penanganan lebih lanjut.

Di sisi lain, satu orang yang sebelumnya dilaporkan hilang atas nama Erik (25), dipastikan dalam kondisi sehat dan berada di Kampung Kenyum.

Disampaikan Abdul, meski tidak ada laporan kerusakan material maupun pengungsian, namun proses pencarian dihadapkan pada berbagai tantangan berat.

Mulai dari medan yang terjal dan sulit diakses, cuaca yang tidak menentu, arus sungai yang deras, hingga keterbatasan alat dan jaringan komunikasi menjadi hambatan serius di lapangan.

"Selain itu, kondisi suhu yang sangat dingin pada malam hari turut mempengaruhi stamina dan kesehatan para petugas," ucap Abdul.

Lebih lanjut, BNPB mengimbau seluruh personil di lapangan untuk mengutamakan keselamatan dalam proses evakuasi, mengingat medan yang ekstrem dan cuaca tidak menentu.

"Masyarakat diminta tidak menyebarkan foto atau informasi korban yang belum terverifikasi dan mendukung penuh upaya pencarian dengan memberikan akses dan informasi yang diperlukan," pungkas Abdul.

(dis/dal)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |