TEMPO.CO, Jakarta - Valeria Marquez, kreator konten kecantikan dan model asal Meksiko, tewas ditembak saat melakukan siaran langsung dari salonnya sendiri di negara bagian Jalisco, Meksiko, pada Senin, 13 Mei 2025. Ia dikenal aktif membagikan konten kecantikan dan gaya hidup di TikTok dan Instagram, dengan total lebih dari 200 ribu pengikut.
Pilihan Editor: Bagaimana Kreator Konten Pedalaman Menarik Perhatian Penonton
Rekaman Tragedi saat Siaran Langsung
Menurut laporan People, penembakan terjadi sekitar pukul 18.30 waktu setempat di Blossom Beauty Lounge, salon milik Marquez. Dalam laporan resmi, Kejaksaan Jalisco menyebutkan, “Menurut penyelidikan awal, dia berada di tempat usahanya ketika seorang laki-laki masuk dan tampaknya menembaknya beberapa kali dengan senjata api, hingga menyebabkan kematian.”
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat insiden terjadi, Marquez tengah melakukan siaran langsung di TikTok. Dalam video beredar luas di media sosial, ia terlihat memegangi bagian dadanya lalu jatuh tersungkur. Petugas medis yang datang ke lokasi menyatakan Marquez meninggal di tempat.
Polisi Selidiki Pelaku dan Motif
Kantor Kejaksaan Jalisco melaporkan bahwa petugas kepolisian dan jaksa langsung melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengumpulkan keterangan untuk mengidentifikasi pelaku atau pihak-pihak yang terlibat. Tim dari Institut Ilmu Forensik Jalisco mengumpulkan barang bukti serta membawa jenazah Marquez untuk diautopsi dan proses identifikasi oleh keluarga.
Dilansir dari Daily Mail, proses autopsi terhadap jasad Marquez akan dilakukan dalam beberapa jam setelah kematiannya. Hingga saat ini, belum ada keterangan lebih lanjut dari pihak kejaksaan apakah kasus ini akan dikategorikan sebagai femisida.
Dalam unggahan terakhir di Instagram, Marquez membagikan sejumlah foto. Salah satu unggahan berupa mirror selfie di Instagram Stories dan diunggah hanya beberapa jam sebelum kabar kematiannya menyebar. Sejak berita duka itu tersebar, kolom komentar di akun Instagram dan TikTok-nya dibanjiri ucapan belasungkawa dari para pengikut.
Kekerasan terhadap Perempuan di Meksiko
Meksiko telah lama menghadapi persoalan kekerasan terhadap perempuan. Dalam laporan terbaru, dilansir dari The Mirror UK, negara ini tercatat sebagai salah satu dari empat negara dengan tingkat femisida tertinggi di Amerika Latin dan Karibia, bersama Paraguay, Uruguay, dan Bolivia. Jalisco sendiri menempati peringkat keenam dari 32 negara bagian Meksiko dalam jumlah kasus pembunuhan.
Kekerasan terhadap perempuan di Meksiko terjadi dalam berbagai bentuk, mulai dari pelecehan di jalan hingga serangan asam dan pembunuhan brutal. Meski belum diketahui apakah pembunuhan Marquez terkait kekerasan berbasis gender atau konflik lokal, kasus ini memperkuat kekhawatiran akan keamanan perempuan di ruang publik maupun privat.
Gelombang Kekerasan Politik
Hanya beberapa hari sebelum pembunuhan Valeria Marquez, seorang kandidat wali kota dari partai Morena, Yesenia Lara Gutierrez, tewas ditembak bersama tiga orang pendukungnya, termasuk putrinya, saat kampanye di Veracruz. Peristiwa itu terjadi dalam siaran langsung Facebook. Seperti dilaporkan Daily Mail, penembakan terjadi saat Gutierrez menyapa warga, termasuk perempuan yang menggendong anak.
Gubernur Veracruz, Rocio Nahle, menyatakan dalam konferensi pers, “Tidak ada jabatan atau posisi yang sebanding dengan nyawa manusia,” ujarnya, ia berjanji akan menindaklanjuti kasus tersebut sebagai bentuk terorisme. Gutierrez menjadi kandidat wali kota kedua yang dibunuh di Veracruz dalam masa kampanye tahun ini, setelah pembunuhan terhadap German Anuar Valencia pada 29 April lalu.
Menurut Presiden Claudia Sheinbaum dalam konferensi persnya pada Senin, 12 Mei, pemerintah pusat bekerja sama dengan otoritas negara bagian untuk menjamin keamanan pemilu yang akan digelar 1 Juni mendatang. “Kami berkoordinasi, khususnya dengan Sekretaris Keamanan, dan memberikan semua dukungan yang dibutuhkan selama masa pemilu ini di Veracruz dan Durango,” kata dia.