100 Tahun Gontor: Inspirasi dan Teladan Wakaf dari Bumi Darussalam

2 hours ago 6

Oleh: Dr. KH. Fahruroji, Lc, MA, Pengasuh Ponpes Modern dan Tahfizh Darul Ummah/Dosen KTTI UI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, yang lebih dikenal dengan sebutan Pondok Modern Gontor sedang merayakan usianya yang ke-100 tahun.

Peringatan 100 tahun Gontor yang mengususng tema “Gontor menghadirkan nilai-nilai Islam, Membangun Peradaban Utama”, dimulai dengan sujud syukur yang dilaksanakan pada tanggal 27 September 2023 atau 12 Rabiul Awal 1445 H, bertepatan dengan 100 tahun Gontor dalam penanggalan hijriah (Pondok Modern Gontor didirikan pada tanggal 20 September 1926 atau 12 Rabiul Awal 1345 H).

Sujud syukur ini untuk menandai rangkaian kegiatan 100 tahun Pondok Modern Gontor, yang puncak peringatannya akan dirayakan pada bulan September 2026.

100 tahun petama Gontor telah menorehkan banyak capaian, di antaranya yang berkaitan dengan wakaf adalah diwakafkannya Pondok Modern Gontor dan dibentuknya Badan Wakaf Gontor pada tanggal 12 Oktober 1958, serta didirikannya Yayasan Pemeliharaan dan Perluasan Wakaf Pondok Modern pada tanggal 18 Maret 1959.

Capaian di bidang wakaf inilah yang menjadikan Pondok Modern Gontor semakin berkembang dan maju serta bertahan sampai 100 tahun, tentunya akan terus bertahan selamanya dengan wakafnya. Wakaf memang menjamin keabadian dan kelestarian harta benda wakaf dan manfaatnya, sebab harta benda wakaf hanya boleh digunakan dan harus terus digunakan sesuai dengan tujuan diwakafkannya yang disebutkan dalam ikrar wakaf. Untuk itu, terdapat larangan menghibahkan, mewariskan, dan menjual harta benda wakaf serta merubah peruntukan harta benda wakaf.

Dalam berbagai kegiatan peringatan 100 tahun Gontor, beberapa pidato sambutan yang disampaikan oleh Pimpinan Pondok Modern Gontor KH. Hasan Abdullah Sahal, Prof. Dr. KH. Amal Fathullah Zarkasyi, MA, dan Drs. KH. M. Akrim Mariyat, Dipl.A.Ed., serta Ketua Umum Panitia 100 tahun Gontor Prof. Dr. KH. Hamid Fahmy Zarkasyi, M.A.Ed., M.Phil., menyatakan bahwa Pondok Modern Gontor maju dan bertahan hingga 100 tahun karena wakaf.

Semua sepakat bahwa wakaflah yang menjadi faktor utama kekuatan dan kemajuan Gontor. Sebelum diwakafkan, Pondok Modern Gontor memang sudah berkembang dan maju, setelah diwakafkan semakin berkembang dan maju. Di dalam buku The Garden of Wisdom disebutkan bahwa Gontor berkembang dan maju karena diwakafkan. Kalau tidak diwakafkan akan banyak persoalan. Pondok Modern Gontor berbeda dari lainnya, perbedaan yang utama adalah wakafnya. Gontor adalah pondok wakaf, bagaimana dan seperti apa wakafnya?

Tahun 1958 merupakan tahun yang bersejarah bagi Gontor. Dikatakan bersejarah karena pada tahun tersebut, tepatnya tanggal 12 Oktober 1958 Pondok Modern Gontor diwakafkan kepada umat Islam, yang pada saat itu belum ada pesantren lain yang diwakafkan. Yang diwakafkan tanah warisan seluas 1,7 hektar milik Trimurti atau tiga bersaudara pendiri Pondok Modern Gontor, yaitu KH. Ahmad Sahal, KH. Zainuddin Fananie, dan KH. Imam Zarkasyi, tanah sawah seluas 16,7 hektar, dan 12 gedung serta perlengkapannya. Selain mewakafkan harta benda, diwakafkan juga nilai-nilai dan sistemnya.

Wakaf yang diserahkan oleh Trimurti sebagai wakif, diterima oleh 15 orang alumni sebagai nazhir yang kemudian membentuk Badan Wakaf Pondok Modern Gontor. Namun demikian, selama Trimurti masih hidup dan dapat menjalankan tugas, Badan Wakaf Pondok Modern Gontor berfungsi sebagai pembantu Trimurti atau wakif. Hal ini dilakukan Trimurti atau wakif sebagai bentuk tanggung jawab serta untuk memastikan bahwa wakaf dikelola dan dikembangkan sesuai dengan tujuannya. Sesudah Trimurti atau wakif wafat, maka Badan Wakaf Pondok Modern Gontor menjadi lembaga tertinggi.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |