CANTIKA.COM, Jakarta - Patah hati adalah pengalaman yang terasa menghancurkan. Bukan hanya kehilangan pasangan akibat hubungan asmara yang gagal, tetapi juga hilangnya rutinitas, rencana masa depan, dan rasa aman yang selama ini melekat dalam hubungan. Tak heran jika masa setelah putus cinta terasa membingungkan dan menyakitkan.
Namun menurut artikel The Best Way to Heal a Broken Heart dari Psychology Today, fase transisi ini bukan akhir dari segalanya. Justru, ini bisa menjadi titik balik untuk menemukan kembali kekuatan yang mungkin terlupakan. Berikut lima cara terbaik untuk menyembuhkan patah hati menurut psikolog.
1. Sadari bahwa rasa sakit ini tidak permanen
Di awal putus cinta, dunia bisa terasa runtuh. Namun psikolog menegaskan bahwa masa ini hanyalah fase sementara. Rasa sedih, marah, atau kehilangan yang kamu rasakan akan berangsur-angsur mereda seiring waktu.
Mengingat bahwa emosi berubah dan tidak selamanya bertahan membantu kamu bertahan melalui hari-hari tersulit.
2. Ingat bahwa kamu tetap memiliki kekuatanmu
Patah hati sering membuat seseorang meragukan dirinya sendiri. Kamu mungkin merasa lemah, gagal, atau tidak berharga.
Padahal, menurut Psychology Today, semua kekuatan yang kamu miliki sebelum menjalin hubungan masih ada di dalam diri kamu. Kamu tetap sosok yang tangguh, cerdas, penuh kasih, atau apa pun kualitas terbaik yang dulu kamu banggakan.
3. Bicarakan kekuatan itu kepada diri sendiri
Self-talk yang positif sangat berpengaruh pada proses penyembuhan. Daripada terus menyalahkan diri, cobalah mengingat hal-hal sulit yang pernah berhasil kamu lewati.
Mengafirmasi diri bukan berarti memaksa untuk cepat bahagia, tetapi memberi ruang bagi diri sendiri untuk merasa aman dan dihargai.
4. Cari kembali kekuatan yang sempat terlupakan
Dalam hubungan, sering kali seseorang kehilangan sebagian identitasnya, seperti hobi yang tertinggal, mimpi terabaikan, atau sisi kepribadian tertentu tersamarkan.
Psikolog menyebutnya sebagai unthought knowns: kemampuan dan kekuatan yang sebenarnya ada, tetapi tidak lagi terpikirkan.
Setelah putus, kamu punya kesempatan untuk kembali menemukan versi dirimu yang dulu: lebih mandiri, kreatif, spontan, atau penuh rasa ingin tahu.
5. Percaya bahwa kamu akan berubah, dan itu baik
Perubahan setelah patah hati bukan tanda kehilangan diri, melainkan proses pembentukan diri yang baru. Kamu mungkin akan menjadi pribadi yang lebih dewasa, lebih tahu apa yang diinginkan, atau lebih berani menetapkan batasan.
Menurut para ahli, pengalaman ini justru membuka jalan menuju peluang baru: hubungan yang lebih sehat, persahabatan yang lebih kuat, atau perjalanan hidup yang lebih bermakna.
Patah hati memang menyakitkan, tetapi bukan sesuatu yang mustahil untuk dilewati. Dengan memahami bahwa ini adalah fase sementara dan dengan kembali mengandalkan kekuatan diri, kamu bisa pulih sekaligus berkembang.
Jika kamu sedang melalui masa setelah patah hati, ingatlah:
Kamu tidak kehilangan diri dan kamu sedang membentuk diri yang lebih kuat.
Pilihan Editor: 15 Rekomendasi Kado untuk Cowok untuk Ulang Tahun yang Berkesan
PSYCHOLOGY TODAY | PSYCHE | VERY WELL MIND
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi Terkini Gaya Hidup Cewek Y dan Z di Instagram dan TikTok Cantika.


















































