Hakikat Tawakkal yang Sesungguhnya: Kutipan Ibnu Rajab al Hanbali

3 hours ago 6

Ilustrasi ngaji keislaman tentang tawakkal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibnu Rajab Al-Hanbali menjelaskan tentang tawakal secara mendalam, terutama dalam kitabnya yang terkenal, Jami' al-Ulum wa al-Hikam. Kutipan-kutipan beliau menekankan bahwa tawakal bukanlah sikap pasrah tanpa usaha, melainkan penyandaran hati yang kuat kepada Allah setelah melakukan ikhtiar.

Berikut adalah beberapa kutipan Ibnu Rajab tentang tawakal:

Sebab datangnya rezeki

"Tawakal itu menjadi sebab terbesar datangnya rezeki."

Kutipan ini merujuk pada hadis Rasulullah riwayat Ibnu Majah berikut ini,

لَوْ أَنَّكُمْ تَوَكَّلْتُمْ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا

Seandainya kalian betul-betul bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakal, niscaya Allah akan memberikan kalian rezeki sebagaimana burung mendapatkan rezeki. Ia berangkat pagi hari dalam keadaan lapar, dan pulang di sore hari dalam keadaan kenyang.

Ibnu Rajab menjelaskan bahwa hadis ini menjadi dalil bahwa tawakal adalah kunci utama dalam meraih rezeki.

Tidak bertentangan

"Menempuh sebab dengan usaha badan kita merupakan bentuk ketaatan kepada Allah, sedangkan tawakal dengan hati (batin) kita adalah bagian dari keimanan kepada Allah."

Ibnu Rajab menegaskan bahwa tawakal dan usaha tidak dapat dipisahkan. Ikhtiar yang dilakukan secara lahiriah adalah bentuk ketaatan, sementara penyandaran hati sepenuhnya kepada Allah adalah bagian dari keimanan. Keduanya harus berjalan beriringan.

Hakikat tawakal yang sebenarnya

"Hakikat tawakal yang sebenarnya adalah penyandaran hati kepada Allah untuk meraih berbagai kemaslahatan dan menghilangkan bahaya."

Tawakal yang sejati adalah ketika hati seseorang benar-benar bersandar kepada Allah dalam setiap urusan, baik untuk mendapatkan kebaikan maupun untuk terhindar dari keburukan. Penyandaran ini harus diwujudkan dengan keyakinan yang tulus dan ikhlas.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |