Jerman Tangkap Tiga Warga Ukraina terkait Rencana Sabotase Rusia

6 hours ago 12

TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa penuntut Jerman mengatakan pada Rabu 14 Mei 2025 telah menangkap tiga warga Ukraina yang dituduh merencanakan serangan sabotase terhadap transportasi barang untuk Rusia, di tengah meningkatnya ketegangan antara Moskow dan Berlin.

Para tersangka, yang ditahan di Jerman dan Swiss, telah memberi tahu orang-orang yang "diyakini bertindak atas nama otoritas negara Rusia" bahwa mereka siap "untuk melakukan pembakaran dan serangan bom terhadap transportasi barang di Jerman," kata jaksa penuntut federal seperti dilansir Arab News.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Para terdakwa diduga bermaksud mengirim paket dari Jerman yang berisi alat peledak kepada penerima di Ukraina, yang akan meledak saat sedang diangkut, kata mereka.

Jerman telah waspada tinggi terhadap rencana sabotase yang diarahkan dari Moskow sejak invasi skala penuh Rusia pada 2022 ke Ukraina menyebabkan memburuknya hubungan dengan cepat.

Dalam pidatonya di parlemen pada Rabu, Kanselir baru Friedrich Merz menuduh Rusia menargetkan Jerman dan negara-negara Eropa lainnya dengan tindakan mulai dari serangan siber, spionase dan sabotase hingga disinformasi, serangan racun, dan pembunuhan.

Tindakan-tindakan seperti itu “sebagian besar merupakan hasil kerja pemerintah Rusia dan para pembantunya,” katanya, sambil menuduh Moskow melakukan “upaya memecah belah dan mengganggu stabilitas.”

Dalam kasus terbaru pada Rabu, salah satu tersangka, yang sebagian diidentifikasi sebagai Vladyslav T., mengirim dua paket di Cologne pada akhir Maret, yang berisi pelacak GPS, kata jaksa penuntut.

Perintah untuk mengirimnya diberikan oleh Yevhen B., yang memberikan isi dari paket tersebut melalui tersangka ketiga, Daniil B.

Para tersangka, yang ditangkap antara Jumat lalu dan Selasa, "diduga kuat" bertindak sebagai agen asing untuk tujuan melakukan sabotase, kata jaksa penuntut.

Mereka juga dituduh merencanakan untuk melakukan pembakaran dan menyebabkan ledakan.

Vladyslav T. dan Daniil B., yang ditangkap di Kota Cologne dan Konstanz di Jerman, telah ditahan.

Yevhen B. ditahan di kanton Thurgau, Swiss, dan akan menghadap hakim setelah dipindahkan ke Jerman.

Hubungan Moskow-Berlin telah membeku sejak Rusia menginvasi Ukraina dan Barat memberlakukan serangkaian sanksi yang menghukum.

Jerman, yang merupakan kekuatan militer terbesar kedua di Kyiv setelah Amerika Serikat, telah diguncang oleh serangkaian dugaan kasus sabotase dan spionase yang terkait dengan Rusia.

Dalam kasus yang terpisah dari penangkapan pada Rabu, media baru-baru ini melaporkan bahwa badan intelijen Eropa yakin bahwa Rusia berada di balik rencana untuk menanam alat peledak di pesawat kargo.

Beberapa orang yang dilaporkan terlibat dalam operasi tersebut, yang menyebabkan paket meledak di dua depot DHL pada Juli lalu, diduga sebagai agen tingkat rendah yang disewa oleh Moskow.

Dalam kasus dugaan campur tangan Rusia lainnya, seorang mantan perwira intelijen Jerman dituduh menyerahkan informasi sensitif ke Moskow sementara Berlin menyalahkan Moskow karena berada di balik serangan siber terhadap anggota partai SPD yang berhaluan kiri-tengah.

Rusia membantah berada di balik tindakan tersebut.

Merz telah berjanji untuk terus memberikan dukungan Jerman bagi Ukraina, dan menegaskan bahwa: “Tidak boleh ada keraguan mengenai posisi kita: yakni... di pihak negara yang diserang ini.”

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |