Kata Pramugari tentang Kontroversi Merebahkan Kursi Pesawat

4 hours ago 7

TEMPO.CO, Jakarta - Merebahkan kursi pesawat di kelas ekonomi sering kali jadi perdebatan. Bukan hanya di penerbangan, tetapi juga di media sosial. Pramugari sering kali harus turun tangan untuk menyelesaikan konflik antara penumpang yang berdebat gara-gara merebahkan kursi pesawat.

Ruang sempit di kelas ekonomi pada penerbangan jarak jauh membuat lingkungan yang tidak menyenangkan. Sebagian penumpang memilih merebahkan kursi untuk mencari kenyamanan tambahan, terutama ketika ingin mencoba tidur. Namun, hal itu jadi kontroversi karena dapat merugikan orang yang duduk di belakang yang ruang geraknya menjadi lebih sempit. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seorang pramugari, Hannah Gaiger, yang berpengalaman delapan tahun di udara memberikan pandangannya tentang perdebatan ini dalam unggahan video di TikTok. Dia ahli dalam menyelesaikan konflik antara penumpang mengenai hak untuk berbaring. Dia mengaku pernah mendamaikan orang dewasa yang berselisih gara-gara hal tersebut. 

"Entah mengapa, saya tidak tahu mengapa, ini menjadi masalah besar dalam penerbangan," katanya dalam video yang dikutip Express.co.uk, 11 Mei 2025.

Kapan Boleh Direbahkan? 

Dia mengatakan bahwa setiap kursi di kelas ekonomi memiliki fitur untuk direbahkan sehingga penumpang bisa setengah berbaring. Jadi, dia bersimpati kepada orang yang melakukannya. Namun, dia mengatakan bahwa ada aturan tak tertulis tentang kesopanan umum untuk menjaga kursi tetap tegak selama waktu makan agar penumpang lain dapat menggunakan meja nampan mereka dengan nyaman. Dia mengakui bahwa sangat wajar untuk meminta seseorang menyesuaikan kursi mereka saat makan.

"Banyak orang bertanya kepada saya, 'Apakah Anda keberatan meminta orang itu untuk menaikkan kursinya saat kita makan?' Itu sopan, kok. Namun, di waktu lain dalam penerbangan, ketika bukan waktunya layanan makanan, silakan bersandar," kata dia. 

Dia menambahkan, sangat tidak adil jika seseorang meminta penumpang lain untuk tidak merebahkan kursi dalam penerbangan panjang. "Bahkan dalam penerbangan tujuh jam, jika kursi itu dapat direbahkan, silakan merebahkannya."

Pengguna Internet memiliki pendapat yang terbagi atas masalah dalam penerbangan ini. Seseorang berkata sumber masalahnya adalah desain pesawat yang dirancang untuk menjejalkan banyak orang demi keuntungan. "Di beberapa pesawat, jika bersandar berarti Anda tidak dapat melihat layar dengan benar dan/atau kaki Anda terjepit!" kata dia.

Ruang Kaki Terbatas

Beda dengan Hannah, vlogger perjalanan Jessica Jayne blak-blakan menyatakan bahwa penumpang seharusnya tidak diizinkan merebahkan kursi di pesawat. Alasannya, kelas ekonomi memiliki ruang kaki yang terbatas. "Ruang kaki tidak ada sama sekali. Lutut saya benar-benar tergencet kursi. Jika orang di depan merebahkan kursinya, lutut saya langsung tergencet," kata dia. 

Ketika ada orang yang mengatakan kenapa dia tidak ikut merebahkan sandaran kursinya, dia menjawab, "Yah, saya tidak akan menjadi orang yang meremukkan kaki orang di belakang saya."

Menurut dia, satu-satunya alasan orang  bisa merebahkan kursi pesawat adalah saat melakukan perjalanan jauh semalaman dan penumpang butuh tidur. "Tetapi untuk penerbangan yang lebih pendek, hal itu tidak perlu," kata dia. 

Petisi Larangan Merebahkan Kursi

Akhir tahun lalu, muncul petisi untuk melarang merebahkan sandaran kursi di pesawat. Kampanye yang dipelopori oleh La-Z-Boy, perusahaan furnitur ikonik yang terkenal dengan kursi bersandar yang nyaman, ini telah mengumpulkan lebih dari 150.000 tanda tangan, menurut Travel Noire.

Petisi itu muncul karena perdebatan penumpang pesawat tentang hal tersebut. Para pelancong memperjuangkan hak mereka untuk memaksimalkan kenyamanan selama penerbangan dengan menyandarkan kursi mereka. Sebaliknya, mereka yang duduk di belakang sering mengeluh tentang invasi ruang pribadi mereka yang sudah terbatas.

Dalam kampanye, perusahaan furnitur itu menganjurkan para pelancong untuk bersandar di rumah, bukan di pesawat.

Petisi ini muncul setelah Harris Poll yang dirilis pada Oktober 2024, mengungkap bahwa 41 persen warga Amerika mendukung pelarangan kursi pesawat yang dapat direbahkan pada penerbangan domestik. Survei tersebut mengungkapkan bahwa kelompok yang paling mendukung pelarangan tersebut adalah mereka yang berusia di atas 65 tahun dan mereka yang berusia 18-35 tahun.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |