Optimistis Tembus 10 Juta Ton GKG, Jabar Siap Lewati Jateng

3 hours ago 5

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Dadan Hidayat, menyampaikan optimisme produksi gabah kering giling (GKG) di wilayahnya dapat menembus 10 juta ton di akhir 2025. Proyeksi tersebut muncul setelah capaian produksi Januari hingga Oktober tahun ini sudah melebihi tahun sebelumnya.

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), periode Januari–Oktober 2024, Jawa Barat menghasilkan sekitar 7,4 juta ton GKG. Sementara pada periode yang sama tahun ini, produksi telah mencapai 8,7 juta ton. Selisihnya hampir 1,3 juta ton lebih tinggi dibanding tahun lalu. Dengan tambahan hasil panen di dua bulan tersisa, potensi produksi diperkirakan bertambah 1,2 hingga 1,3 juta ton.

"Optimislah 10 juta ton GKG dapat tercapai," ujar Dadan dalam acara Festival Panen Raya Komunitas 10 ton diselenggarakan Syngenta, di Subang, Jabar, Sabtu (4/10/2025).

Ia menegaskan, perhitungan itu bukan sekadar perkiraan. Data BPS menunjukkan kenaikan nyata yang mendasari optimisme pemerintah daerah. Tambahan produksi GKG pada akhir tahun diyakini akan menjadi penentu pencapaian target.

Jika target 10 juta ton berhasil terealisasi, Jawa Barat berpeluang menyalip posisi Jawa Tengah sebagai lumbung pangan nasional. Selama ini, Jawa Barat berada di peringkat ketiga setelah Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Dadan menambahkan, capaian tersebut menjadi bukti kontribusi nyata Jawa Barat terhadap ketahanan pangan nasional. Persaingan produktivitas dengan provinsi lain, menurutnya, merupakan hal positif untuk menjaga stabilitas pasokan pangan.

Jawa Barat dikenal sebagai salah satu daerah utama penghasil padi nasional. Tahun 2024, data BPS mencatat produksi GKG Jabar berada di angka 8,51 juta ton. Sementara Jawa Tengah, 8,89 juta ton GKG di periode yang sama.

Upaya Jabar mengejar target 10 juta ton GKG juga sejalan dengan program pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan di tengah ancaman perubahan iklim dan alih fungsi lahan. Penerapan teknologi pertanian, peningkatan produktivitas melalui benih unggul, serta pola tanam yang lebih adaptif menjadi strategi utama yang terus digalakkan di tingkat daerah.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |