Scan Retina Diberi Imbalan Ratusan Ribu Rupiah: Komdigi Bekukan World App

8 hours ago 9

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Viada Hafid, menyampaikan bahwa aplikasi pengelola mata uang kripto World App atau Worldcoin yang memberikan uang tunai mulai Rp 200.000-Rp 800.000 kepada orang-orang yang bersedia melakukan verifikasi dengan scan retina sudah dibekukan.

Kementerian, kata dia sudah mengecek langsung setelah ramai di media sosial ratusan orang rela mengantre panjang demi bisa scan retina mata mereka menggunakan alat khusus.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kalau terkait dengan Worldcoin, itu kan untuk saat ini atas masukan dari masyarakat, kemudian juga atas temuan awal bahwa ada izin-izin yang memang tidak pada tempatnya," kata Meutya di Kabupaten Bekasi, sebagaimana dilansir dari Antara, Selasa, 6 Mei 2025.

Meutya mengklaim saat ini Komdigi belum melakukan pertemuan dengan pihak World App. Kendati demikian, pertemuan telah dijadwalkan pada pekan depan untuk mengetahui ihwal izin dan fungsi scan retina warga yang telah mengunduh aplikasi World App.

"Nah dari situ kita akan melakukan pemanggilan, kemungkinan di minggu depan. Dari situ kita akan melihat (apa yang terjadi)," katanya.

Dari hasil penemuan Komdigi, lanjut Meutya, World App tidak hanya bermasalah di Indonesia namun juga mendapatkan masalah di negara lain.

"Fenomena ini bukan hanya di dalam negeri, tapi juga ada di beberapa negara dan kita juga melihat bagaimana negara lain juga melakukan kebijakan yang tegas terhadap aplikasi ini," ujar dia.

Lebih lanjut, kata dia, kementerian akan terus membekukan World App hingga mendapatkan penjelasan yang pasti. "Kalau memang tidak bisa dijelaskan, maka ini akan kita berhentikan," tegasnya.

Perihal Izin, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, menyebut aplikasi World saat ini belum memiliki izin operasional dan berisiko, sehingga kegiatannya akan dihentikan sementara.

"Karena berisiko dan izin operasinya belum jelas dari institusi mana, maka kami bekerja sama dengan kepolisian minta mereka hentikan dulu kegiatannya," kata dia.

Sebelumnya, pada Senin, 5 Mei 2025, warga berduyun-duyun menyambangi sebuah ruko penyedia layanan Worldcoin yang berlokasi di Grand Boulevard, Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya, Kabupeten Bekasi. Diketahui, ruko tersebut merupakan lokasi pendaftaran Worldcoin yang menawarkan uang  secara instan dengan nominal ratusan ribu rupiah bagi warga yang bersedia melakukan pemindaian retina.

Seorang warga bernama Devi mengaku sengaja datang ke ruko tersebut untuk melakukan pemindaian retinanya. Ia mengatakan, hal itu dilakukan agar dirinya mendapatkan sejumlah uang ratusan ribu rupiah.

"Mau scan mata untuk katanya pencairan (uang). Dijadwalinnya jam 12 (siang)," kata Devi kepada wartawan.

Devi mengatakan, informasi pemindaian retina dengan iming-iming mendapat sejumlah uang hingga ratusan ribu rupiah ini didapat olehnya dari media sosial Facebook. Awalnya, Devi mengaku tidak tertarik karena merasa takut jika harus menukarkan data pribadinya.

Namun, ternyata orang-orang terdekat Devi sudah banyak yang menerima uang ratusan ribu setelah melakukan pemindaian retina di ruko tersebut. “Dari teman-teman juga tetangga udah ada yang dapat. Awalnya saya enggak tertarik, tapi katanya banyak yang dapat, saya coba iseng," ucapnya.

Adi Warsono turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Pilihan editor: Awal Scan Retina Ramai Saat Beredar di Platform Media Sosial

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |