Battle Sound Horeg di Pasuruan Dikecam, Polisi Sebut Tak Berizin

3 hours ago 5

CNN Indonesia

Senin, 19 Mei 2025 14:38 WIB

Fenomena sound horeg di perairan Pasuruan dianggap mengganggu ekosistem laut karena berpotensi merusak terumbu karang dan hewan laut. Ilustrasi. Sound Horeg kini merembet ke wilayah laut Pasuruan Jatim. (CNN Indonesia/Adi Ibrahim)

Surabaya, CNN Indonesia --

Fenomena sound horeg kini merembet ke wilayah laut, salah satunya terjadi di perairan Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Kegiatan itu mendapat banyak kecaman karena dinilai mengganggu ekosistem laut.

Dalam video yang beredar, terlihat sejumlah kapal atau perahu mengangkut perangkat sound horeg dan memutar musik dengan volume sangat keras.

Kasi Humas Polres Pasuruan Kota Aipda Junaidi membenarkan adanya kegiatan sound horeg di atas kapal tersebut. Menurutnya, aksi ini tak berizin dan merupakan bentuk spontanitas masyarakat saat merayakan tradisi lokal di wilayah pesisir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kegiatan itu terjadi saat lebaran ketupat dan dilakukan secara spontan oleh warga setempat dan tanpa izin dari polisi," kata Junaidi saat dikonfirmasi, Senin (19/5).

Junaidi menilai perlu adanya penelitian lebih lanjut oleh dinas terkait untuk meneliti dampak yang ditimbulkan. Ia menyebutkan, pihak kepolisian siap mendukung langkah-langkah penindakan bila dibutuhkan.

"Kami harap ada kajian dari dinas lingkungan dan perikanan terkait efek suara terhadap laut," ucapnya.

Saat ini, kegiatan sound horeg di darat seperti Sahur on The Road sudah dilarang karena gangguannya yang masif. Pihak kepolisian pun membuka opsi untuk berkoordinasi dengan Dinas Perikanan Pasuruan demi membahas kemungkinan pelarangan aktivitas serupa di laut.

"Ke depan, akan kami bahas kemungkinan pelarangan battle sound di laut bersama instansi terkait," tutup Aipda Junaidi.

Berdasarkan informasi suara yang dihasilkan sound horeg itu mencapai tingkat kebisingan 135 desibel, melebihi batas aman untuk manusia dan satwa laut.

Dalam kajian lembaga kelautan Amerika Serikat, National Oceanic and Atmospheric (NOAA), menyebut kebisingan di atas 120 desibel dapat mengganggu komunikasi mamalia laut seperti paus dan lumba-lumba. Gangguan ini dapat menimbulkan stres, perubahan perilaku, bahkan kematian bagi hewan-hewan tersebut.

Selain berdampak pada hewan, tekanan suara dari battle sound horeg juga berisiko merusak struktur terumbu karang. Padahal, terumbu karang merupakan habitat alami bagi ribuan spesies laut yang penting bagi keseimbangan ekosistem.

(frd/dal)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |