Kilas Balik Skors yang Diterima Jannik Sinner

6 hours ago 8

Jannik Sinner mengaku puas dengan permainannya di Internazionali BNL d'Italia setelah menjalani skors selama tiga bulan

20 Mei 2025 | 20.49 WIB

Petenis Jannik Sinner. Shutterstock

Petenis Jannik Sinner. Shutterstock

PETENIS Jannik Sinner mengaku puas dengan permainannya di Internazionali BNL d’Italia setelah menjalani skors selama tiga bulan untuk menyelesaikan kasus dengan Badan Antidoping Dunia (WADA). Ia kembali bersaing untuk pertama kalinya sejak memenangi Australian Open pada Januari dan meraih lima kemenangan di Roma, dikutip dari Antara, Minggu, 19 Mei 2025.

Rekor 26 kemenangan beruntun Sinner berakhir di tangan Carlos Alcaraz pada babak final di Roma, Minggu, 18 Mei 2025 waktu setempat, atau Senin WIB. "Set pertama memang sedikit mengubah permainan. Namun secara umum, saya sangat senang dengan turnamen ini," kata Sinner setelah pertandingan seperti disiarkan ATP. "Mudah-mudahan ini memberi saya kepercayaan diri untuk bermain tenis yang bagus juga di Paris. Mari kita lihat apa yang akan terjadi di sana."

Menurut dia setelah skors tiga bulan yang diusahakan dia sudah berarti. "Setelah tiga bulan, datang ke sini meraih hasil ini sangat berarti bagi saya juga bagi tim. Kami bekerja keras untuk berada di sini," katanya.

Kasus Doping Sinner


Kembalinya Sinner ke tur tenis profesional setelah masa skors yang dijalaninya sejak 9 Februari hingga 4 Mei 2025. Sanksi itu dijatuhkan menyusul hasil positif dua kali terhadap jejak zat terlarang Clostebol, yang termasuk dalam daftar substansi terlarang oleh Badan Antidoping Dunia (WADA).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

WADA menyatakan bahwa Sinner tidak berniat menggunakan doping untuk meningkatkan performa. Zat tersebut masuk ke tubuhnya secara tidak sengaja melalui pengobatan yang dilakukan oleh fisioterapis timnya.

Sinner menerima tanggung jawab parsial atas insiden itu. Ia batal mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase untuk Olahraga (CAS) dan menyatakan bersedia menjalani proses hukum hingga tuntas. “Kasus ini telah menggantung saya hampir satu tahun. Saya berharap tidak ada pemain lain yang harus melalui hal seperti ini, tetapi saya menghormati peraturan dan akan mematuhi setiap prosesnya,” kata petenis 23 tahun itu.

Skors terhadap Sinner sempat menuai kritik dari kalangan petenis termasuk Novak Djokovic. Dalam pernyataannya kepada media, Djokovic menyebut bahwa banyak pemain merasa proses penanganan kasus ini tidak adil dan menunjukkan adanya hal tak konsisten dalam sistem antidoping. "Saya sudah berbicara dengan beberapa pemain di ruang ganti, dan kebanyakan tidak puas dengan cara kasus ini ditangani. Banyak yang percaya ada pilih kasih," kata Djokovic merujuk perbandingan dengan kasus doping yang menjerat Simona Halep dan Tara Moore.

Djokovic menekankan perlunya reformasi dalam sistem penegakan aturan doping agar semua pemain tanpa memandang nama besar mendapat perlakuan yang setara.

Dengan catatan 12-1 musim ini dan menduduki peringkat kedua dalam ATP Live Race to Turin, Sinner kini mengalihkan fokusnya ke Roland Garros, Grand Slam lapangan tanah liat yang dimulai pada 25 Mei 2025.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |