KKP Klaim Banyak Negara Minat Beli Tuna RI, tapi Ada Syaratnya

7 hours ago 8

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengklaim banyak negara yang berminat membeli ikan tuna dari Indonesia. Sebelumnya, KKP terbang ke Barcelona untuk menghadiri Seafood Expo Global (SEG) 2025 pada 6-8 Mei 2025 yang merupakan pameran seafood terbesar di dunia.

Salah satu agenda KKP ketika di Barcelona adalah pertemuan bilateral dengan importir produk tuna yang berkelanjutan. KKP difasilitasi oleh International Pole and Line Foundation (IPNLF) untuk bertemu dengan sembilan entitas yang terdiri dari sembilan importir dan juga organisasi terkait. "(SEG 2025) bertujuan untuk mempromosikan dan menghubungkan produsen tuna dengan pembeli global potensial dari beberapa negara," kata Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Tornanda Syaifullah dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu, 21 Mei 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berdasarkan hasil pertemuan bilateral itulah, kata Tornanda, sejumlah negara importir tuna menyatakan minat terhadap tuna Indonesia. "Importir utama yang kami temui itu dari Inggris, Uni Emirat Arab, Uni Eropa, dan Amerika Serikat, yang pada saat itu menyatakan minat yang tinggi membeli tuna Indonesia hasil dari pole and line serta hand line," kata dia.

Ada beberapa persyaratan umum yang disampaikan importir dalam pertemuan tersebut. Misalnya, tuna harus mencakup standar keberlanjutan, ketelusuran, sertifikasi, inspeksi, hingga branding produk ramah lingkungan. 

Selain itu, sejumlah importir juga menawarkan dukungan teknologi serta rencana kolaborasi, seperti pengembangan Sistem Ketertelusuran dan Logistik Ikan Nasional (Stelina) dan digital logbook. Tornanda mengatakan, kementeriannya saat ini memang tengah membangun Stelina.

"Saya harapkan semua stakeholder nantinya dari hulu sampai hilir bisa mengakses, sehingga setelah diinput, ini bisa menjamin bahwa semua produk kita bisa ditelusuri dan dijamin mutunya," kata Tornanda.

Tornanda mengungkapkan, SEG 2025 diikuti oleh 2.180 peserta dari 91 negara, dengan lebih dari 30 ribu pengunjung industri. Dalam agenda internasional  itu, sebanyak 45 negara membangun paviliun nasional untuk menampilkan produk unggulannya. 

"Untuk Indonesia, dihadiri oleh delapan eksportir Indonesia yang berpartisipasi secara mandiri di SEG 2025. Produk yang ditampilkan tuna, cephalopods, dan olahan perikanan," kata dia. 

Selain importir asing, KKP juga bertemu dengan eksportir asal Indonesia yang hadir di sana. KKP pun menyampaikan hasil pertemuan bilateral mereka dengan importir asing. 

"Jika (eksportir) menginginkan atas offering dari importir, maka kami (KKP) akan menjadi katalisator untuk mempertemukan antara supply dan demand," kata Tornanda.

KKP juga berkunjung ke Pasar Mercabarna Barcelona yang merupakan pasar ikan terbesar di sana dengan luas 24 ribu meter persegi dan sekitar 50 perusahaan grosir. Volume ikan yang diperdagangkan di sana mencapai 70 ribu ton per tahun dalam bentuk ikan segar dan ikan beku. 

"Pengelola pasar menekankan seperti yang kami sepakati di awal, terkait dengan aspek mutu, ketertelusuran, logistik, dan prinsip berkelanjutan, dengan sistem tercatat dan pelaku usahanya terdaftar di negara tersebut," kata Tornanda. 

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |