Madani International Film Festival Digelar 8-12 Oktober, Tayangkan 95 Film dari 24 Negara

3 hours ago 10

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Madani International Film Festival kembali digelar pada 8 hingga 12 Oktober 2025 dengan mengusung tema “Misykat” (Ceruk Cahaya). Pada tahun ini, festival hadir sebagai respons terhadap “awan gelap” tragedi kemanusiaan baik yang terjadi di Tanah Air, konflik politik, anarki, dan tindak kekerasan aparat; maupun isu global saat ini yaitu genosida Israel atas rakyat Palestina.

Misykat atau cahaya atau jeruk ini diambil dari Surah an-Nur ayat 35 yang kira-kira di tengah awan gelap ini kita membutuhkan bukan hanya menyalakan cahaya, tapi juga mengumpulkan cahaya itu dan memberi wadah dan mengarahkannya. “Seluruh program Madani 2025 ini, jadi kurasi menjadi spirit atau wadah cahaya itu untuk bersama mengarahkannya pada titik terang,” ujar Direktur Festival Ahmad Rifki, dalam sesi konferensi pers pada Selasa (7/10/2025).

Sutradara Garin Nugroho mengatakan film memiliki kekuatan untuk menyoroti dan menghidupi berbagai lapisan kehidupan. “Film sebagai gambar hidup menghidupi beragam kehidupan untuk memusatkan pandangan pada kehidupan yang lebih baik—seperti senter di tengah gelap,” ujarnya melalui rekaman video.

Tema "Misykat" juga merujuk untuk renungan antara gelap dan terang, dan bagaimana kita memberi terang pada kehidupan kita. Sebanyak 95 film dari 24 negara, termasuk 16 finalis Madani Shorts, akan diputar di Taman Ismail Marzuki, Studio Epicentrum XXI, Metropole XXI, dan juga Univesitas Bina Nusantara.

Tidak hanya pemutaran film, Madani 2025 juga menghadirkan festival kebudayaan inklusif, karena selain pemutaran 95 film, ada juga 14 pertunjukan. Selain itu, Madani juga menggelar diskusi dan workshop dengan berkolaborasi bersama 31 komunitas, lembaga masyarakat, dan kampus.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Madani juga membuka pintu bagi filmmaker dari berbagai belahan dunia untuk mengirim karyanya, baik itu untuk short movie competition, feature film Madani Kids, dan Madani Short. Pada tahun ini, ada 1.711 film yang masuk dari berbagai negara untuk berpartisipasi dalam Madani Fest 2025 ini. Untuk short movie competition ada 1.470 pendaftar dan terpilih 16 finalis dari delapan negara, dan ini akan ditayangkan di Madani Fest. Selama festival, tim juri internasional yang akan memilih empat pemenang dari 16 film yakni Philip Cheah (Singapura), Sajid Farda (Inggris), dan Natalie Stuart (Inggris).

Sebagai bagian dari Jakarta 500 tahun, Madani Fest tahun ini mencanangkan program “Jakarta Banget” yang pekat bernapaskan Jakarta dan budaya kota, selaras dengan empat matra Madani Fest tentang Islam yang hidup (Living Islam), kewargaan (Civic), Adab (Civilization), dan Kota (City). Melalui program ini, Madani Fest 2025 memberikan ruang diskusi bagi puluhan komunitas kota sebagai bagian dari mewadahi cahaya, dan dengan upaya memperkaya wawasan, serta meneguhkan peran Jakarta sebagai ruang hidup yang terus membangun identitasnya melalui akar tradisi, partisipasi masyarakat, dan karya seni.

Madani Fest 2025 memilih Dataran Sahel (Sahel Plateau) sebagai Focus Country tahun ini. Lima film yang diputar dalam program Sahel ini merupakan karya-karya para sineas Burkina Faso, Senegal, Mali, dan Nigeria.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |