Peneliti Sebutkan Kalori Cukup Bisa Kurangi Risiko Cedera Pelari

3 hours ago 6

TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Science and Medicine in Sport menemukan bahwa jumlah lemak, kalori, dan serat yang dikonsumsi berperan dalam risiko cedera hampir 6 ribu pelari jarak jauh yang mereka teliti.

Ditulis laman Health, studi tersebut menunjukkan bahwa cara atlet mengisi bahan bakar itu penting. Penulis studi Erin Colebatch, seorang ahli diet terakreditasi dan kandidat magister di University of South Australia mengatakan nutrisi harus dilihat sebagai bagian penting dari pencegahan cedera bagi pelari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Para peneliti meneliti 15 studi untuk analisis baru mereka dan menemukan beberapa temuan di antaranya pelari wanita yang cedera mengonsumsi 449 kalori lebih sedikit dan 20 gram lemak lebih sedikit setiap hari daripada rekan-rekan mereka yang tidak mengalami cedera.

Selain itu bagi pelari wanita, mengonsumsi lebih sedikit kalori dan lebih sedikit lemak dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terhadap cedera umum dan cedera akibat tekanan tulang.

Pelari yang mengalami cedera memiliki tiga gram serat lebih sedikit dalam makanan mereka per hari dibandingkan dengan mereka yang bebas cedera. Menariknya, konsumsi protein, alkohol, karbohidrat, dan kalsium tidak berpengaruh pada risiko cedera. Studi ini membantu mengisi kesenjangan utama dengan mengidentifikasi pola diet yang terkait dengan risiko cedera dan menekankan peran nutrisi yang memadai dalam pencegahan cedera, kesehatan pelari, dan mengungkap kebutuhan penelitian di masa mendatang," kata ahli diet senior di UCLA Health Santa Monica Yasi Ansari, MS, RDN, CSSD.

Menurut Sarah Merrill, MD, direktur medis Scripps Ranch Family Medicine Clinic di University of California, San Diego pelari cenderung memiliki massa otot yang lebih sedikit dan lemak berlebih secara keseluruhan yang harus diambil alih oleh tubuh saat terjadi defisit energi.

Jika tubuh pelari mencoba memperbaiki otot tetapi tidak mendapatkan cukup nutrisi dari makanan, tubuh akan mengambil nutrisi dari tulang, yang menyebabkan cedera, katanya.

Lemak, khususnya, sangat penting untuk menyerap vitamin-vitamin utama yang meningkatkan kesehatan tulang dan otot, Colebatch menambahkan. Lemak juga mendukung produksi hormon, membantu membangun membran sel, dan berperan dalam mengelola peradangan. Mengonsumsi serat makanan yang cukup juga dapat mengurangi peradangan dengan membantu mendukung mikrobioma usus, ekosistem bakteri yang hidup di usus, kata Colebatch.

Mikrobioma yang seimbang juga dapat mendukung fungsi kekebalan tubuh dan mengatur kepekaan terhadap rasa sakit. “Gangguan pada proses ini dapat meningkatkan risiko cedera akibat stres pada tulang," katanya.

Selain itu, orang yang mengonsumsi lebih banyak serat kemungkinan juga mengonsumsi lebih banyak polifenol, yang ditemukan dalam makanan seperti beri, yang dapat mengurangi peradangan dan mendukung kesehatan muskuloskeletal. Ansari mengatakan pilih makanan seimbang yang mengandung kalori yang cukup, lemak sehat, karbohidrat kaya serat seperti buah-buahan dan makanan gandum utuh, serta protein yang cukup untuk mendukung pemulihan yang tepat, yang pada gilirannya juga dapat mengurangi risiko cedera, sarannya, seraya menambahkan bahwa suplemen dapat membantu mengisi kesenjangan nutrisi.

Asosiasi Ahli Gizi Olahraga dan Performa Amerika mengatakan kebutuhan nutrisi bervariasi tergantung pada tujuan dan tingkat aktivitas pelari, tetapi merekomendasikan agar 50-65 persen kalori harian berasal dari karbohidrat, 20 persen hingga 35 persen dari lemak, dan 10 persen hingga 20 persen dari protein. Aturan praktis yang baik adalah bahwa berlari sejauh satu mil membakar 100 kalori.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |