9 Armada Freedom Flotilla Coalition Menyusul Pelayaran Menembus Gaza

2 hours ago 6

Kapal Angkatan Laut Israel menarik kapal dari Armada Sumud yang mereka bajak menuju pelabuhan Ashdod, Israel, Kamis 2 Oktober 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, MALTA — Sembilan armada Freedom Flotilla Coalition menyusul pelayaran menembus blokade Gaza. Mereka berlayar dari Malta, Italia setelah Zionis Israel menyerang armada Global Sumud Flotilla di perairan internasional di dekat Gaza pada Rabu dan Kamis kemarin. Lebih dari 100 relawan dan aktivis dari sedikitnya 25 negara yang ambil bagian dalam pelayaran susulan tersebut.

Armada Freedom Flotilla Coalition di antaranya Kapal Abd Elkari Eid, Kapal Alaa Al-Najjar, Kapal Anas Al-Sharif dan Kapal Conscience. Lainnya adalah Kapal Gaza Sunbird, Kapal Leila Khaled, Kapal Milad, Kapal Soul of My Soul, dan Kapal Umm Saad. Mengacu situs pemantauan pelayaran, pada Jumat (3/1/2025) armada-armada kemanusian Freedom Flotilla Coalition itu sudah berada di perairan internasional di sisi tenggara-selatan Pulau Kreta-Yunani.

“Israel menyerang kawan-kawan kami (Global Sumud Flotilla). Dan kami tidak akan berhenti. Kami akan terus berlayar ke garis depan hingga Palestina bebas, hingga Gaza berhenti menderita,” begitu mengutip pernyataan FFC di situs resmi mereka, Jumat (3/10/2025).

Salah satu armada Freedom Flotilla Coalition yang menyusul pelayaran tersebut adalah Kapal Conscience. Kapal besar itu sedikitnya membawa 92 relawan dan aktivis yang kebayakan para dokter, dan perawat, serta wartawan.

Kapal Conscience ini, sebetulnya sempat lepas jangkar menembus Gaza bersama-sama misi kemanusian Thousand Madleens pada Mei 2025 lalu. Akan tetapi ketika itu, Kapal Conscience mengalami serangan berupa pengeboman oleh Zionis Israel di perairan internasional lepas Malta. Kondisi itu membuat Kapal Conscience sandar lama di Porto Otranto.

Sedangkan Thousand Madleens tetap berlayar, sampai Zionis Israel menyerang dan menculik 21 relawan dan aktivis yang membawa kapal tersebut. Pada 25 dan 27 September 2025, Kapal Conscience dinyatakan siap melanjutkan misi moralnya itu.

“Kapal Conscience adalah kapal terbaru, dan terbesar dalam armada koalisi kami. Dan namanya bukan cuma mewakili perlawanan yang gigih untuk membongkar blokade Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza. Tetapi juga nama tersebut untuk menyerukan kesadaran manusia atas penjajahan Israel di Palestina,” kata Anggota Komite Pengarah FFC Huwaida Arraf.

“Sebagai manusia, kami mengemban tanggung jawab untuk menyuarakan hal yang benar demi melestarikan kehidupan,” kata Huwaida menambahkan.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |