
MOBILLISTRIKNEWS.COM, JAKARTA-Wakil Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Achmad Muchtasyar, mengatakan SPBU Vivo dan BP-AKR, membatalkan rencana pembelian base fuel dari Pertamina akibat adanya kandungan etanol di dalam bahan bakar tersebut.
Achmad dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XII DPR RI di Jakarta, Rabu (1/10) menyatakan awalnya Vivo telah menyetujui untuk menyerap 40 ribu barel dari total 100 ribu barel BBM impor Pertamina. Namun, keputusan itu ditarik kembali setelah hasil uji laboratorium menunjukkan adanya kandungan etanol sekitar 3,5 persen.
Sebenarnya apa dampak etanol bagi mesin kendaraan? Berikut tulisan auto-howstuffworks.com yang dilansir Juli tahun 2024 lalu membahas dampak etanol bagi mesin kendaraan. Bahasan ini fokus pada bahan bakar yang mengandul etanol sampai 15 persen atau dikenal juga dengan bensin tanpa timbal 88.
Konsentrasi alkohol yang lebih tinggi dalam tangki bensin (tangki bensin apa pun -- di fasilitas produksi, truk tangki yang melaju di jalan raya, tangki penyimpanan di pom bensin, reservoir mobil Anda, dan bahkan kaleng plastik merah yang diletakkan di lantai garasi Anda) berarti alkohol dapat menangkap dan menahan lebih banyak air daripada bensin murni.
Sifat higroskopis etanol berarti ia dapat menyerap air dari lingkungan, yang menyebabkan pemisahan fase di mana campuran air dan etanol terpisah dari bensin. Hal ini dapat terjadi pada setiap tahap pengangkutan, penyimpanan, atau penggunaan dan dapat menciptakan lapisan air dan etanol yang tidak dapat digunakan oleh mesin mobil Anda, yang berpotensi menyebabkan masalah kinerja atau kerusakan.
Meskipun kondisi lingkungan bahan bakar tidak terganggu secara serius dan etanol tetap tersuspensi, etanol tetap dapat menyebabkan kerusakan, terutama pada kendaraan yang lebih tua. Banyak komponen sistem bahan bakar yang lebih tua tidak dirancang untuk menahan sifat korosif alkohol.
Saat etanol mengalir melalui sistem, ia dapat merusak karet, plastik, dan logam tertentu. Meskipun kendaraan modern umumnya dirancang untuk menangani campuran etanol, sifat pelarut etanol dapat melonggarkan endapan di dalam sistem bahan bakar. Endapan ini tidak larut dan dapat terbawa hingga menyebabkan penyumbatan di tempat lain.
Sebagian besar kendaraan yang diproduksi dalam beberapa tahun terakhir dirancang untuk menangani campuran etanol hingga E15 (kandungan etanol sampai 15 persen) tanpa masalah berarti. Namun, pemilik kendaraan yang lebih tua harus berhati-hati dan mempertimbangkan untuk menggunakan aditif bahan bakar atau menghindari campuran etanol tinggi untuk mengurangi potensi risiko.
Sebuah studi tahun 2012 oleh Auto Alliance menunjukkan bahwa beberapa mobil (tahun model 2001 hingga 2009) menunjukkan kerusakan internal mesin akibat penggunaan campuran bahan bakar etanol. Kerusakan pada katup dan dudukan katup terlihat jelas pada beberapa mobil yang diuji.
Satu dari 16 mobil dalam studi Auto Alliance gagal memenuhi standar emisi, yang berarti mobil tersebut mengeluarkan lebih banyak polusi daripada yang diizinkan oleh EPA. Studi tersebut juga menunjukkan bahwa mobil yang menggunakan E15 mengalami penurunan konsumsi bahan bakar -- sehingga membutuhkan lebih banyak bahan bakar untuk menempuh jarak yang sama, yang justru menghilangkan manfaat dari pengenceran bahan bakar sejak awal.
Pendekatan modern
Studi terbaru menunjukkan hasil yang beragam terkait dampak E15 terhadap efisiensi bahan bakar dan kesehatan mesin. Meskipun kendaraan modern umumnya kompatibel dengan E15, model lama mungkin masih menghadapi risiko.
Kesadaran publik tentang E15 telah meningkat, dan perbaikan infrastruktur telah membuatnya lebih mudah diakses, tetapi kekhawatiran tentang efek jangka panjang etanol tetap ada.
Pembaruan berkala dari para pakar industri dan badan regulasi sangat penting untuk memberikan informasi kepada konsumen tentang pilihan bahan bakar yang paling aman dan efisien untuk kendaraan mereka.
Beberapa organisasi awalnya berusaha menunda adopsi E15 secara luas hingga masyarakat memahami implikasinya. Kini, EPA mewajibkan pelabelan yang jelas pada pompa bensin untuk mengomunikasikan kandungan etanol dan meyakinkan pengguna bahwa E15 aman untuk sebagian besar kendaraan modern.
Meskipun infrastruktur untuk distribusi E15 telah meningkat secara signifikan, kesadaran masyarakat juga meningkat. Menurut survei terbaru, semakin banyak pengemudi yang menyadari E15 dan potensi dampaknya terhadap kendaraan mereka.
Namun, edukasi berkelanjutan masih diperlukan, karena masih banyak kesalahpahaman. Industri pertanian terus mengadvokasi campuran etanol yang lebih tinggi, menekankan pentingnya memahami manfaat dan potensi risiko yang terkait dengan E15.