TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah video yang menunjukkan sejumlah organisasi pengusaha mendatangi pabrik milik PT Chandra Asri Alkali di kawasan industri Krakatau Steel, Cilegon, Banten, ramai di media sosial sejak Jumat, 9 Mei 2025. Organisasi pengusaha yang salah satunya mengaku sebagai Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Kota Cilegon tersebut meminta jatah proyek.
Seseorang yang ada di dalam video menyatakan bahwa Kadin Kota Cilegon bersama Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) dan pengusaha lokal lainnya ingin terlibat dalam proyek pembangunan pabrik senilai Rp 15 triliun. Terdengar pula pernyataan pengusaha lokal yang tidak ingin menjadi penonton saja dan meminta agar bisa mendapat bagian sebesar Rp 5 triliun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lantas, siapa pemilik Chandra Asri Alkali?
Pemilik Chandra Asri Alkali
Chandra Asri Alkali adalah anak perusahaan PT Chandra Asri Pacific Tbk atau Chandra Asri Group, grup usaha yang didirikan oleh konglomerat Prajogo Pangestu. Chandra Asri Alkali mengoperasikan pabrik soda api (caustic soda) dan ethylene dichloride.
Mengacu pada Laporan Tahunan 2024 PT Chandra Asri Pacific Tbk, Chandra Asri Alkali didirikan di Jakarta pada 2023. Perusahaan tersebut dimiliki seluruhnya oleh Chandra Asri Group melalui PT Chandra Asri Perkasa dengan total aset sebesar US$ 257.387.000 atau sekitar Rp 4,1 triliun (asumsi kurs Rp 16.000 per dolar Amerika Serikat).
Chandra Asri Alkali akan menjalankan pabrik chlor alkali-ethylene dichloride (CA-EDC) yang target pembangunannya berakhir pada 2027. Pada 2025, pembangunan pabrik tersebut masih memasuki fase konstruksi.
Presiden Direktur Chandra Asri Alkali saat ini sejak 2023 adalah Erwin Ciputra. Jajaran petinggi perseroan lainnya, meliputi Wakil Presiden Direktur Fransiskus Ruly Aryawan, Direktur Andre Khor Kah Hin, Direktur Anawat Chansaksoong, Direktur Edi Riva’i, Presiden Komisaris Suryandi, dan Komisaris Baritono Prajogo Pangestu.
Sosok Bos Chandra Asri Alkali
Erwin Ciputra merupakan Presiden Direktur Chandra Group yang menjabat sejak 2011. Dia kini juga masih menjadi pimpinan tertinggi di beberapa anak perusahaan Chandra Group, seperti Presiden Direktur di PT Chandra Cilegon Port, PT Chandra Asri Port, dan PT Chandra Asri Samudera Port, PT Chandra Pelabuhan Nusantara, dan PT Chandra Asri Perkasa.
Erwin juga merangkap berbagai jabatan strategis sebagai Presiden Komisaris di PT Chandra Domestic Warehouse, PT Chandra Maritime International, dan PT Chandra Shipping International. Tak hanya itu, dia juga bekerja sebagai Direktur di Star Energy Group, serta Presiden Komisaris di PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk, PT Borneo Bangun Banua Bestari, PT Borneo Bangun Banua, PT Multi Tambangjaya Utama, dan PT Marina Indah Maritim.
Erwin kini juga memegang peran sebagai Komisaris di PT Chandra Daya Investasi, PT Prima Mineral Investindo, PT Green Natural Investama, PT Kreasi Jasa Persada, PT Petrosea Tbk, dan PT Barito Renewables Energy Tbk. Sejak 2022, dia juga mengemban amanah sebagai Komisaris di PT Tamtama Perkasa, PT Mareta Persada, dan PT Pika Utama Resources.
Hingga kini, Erwin juga masih menjabat sebagai Komisaris di PT Bara International, PT Daya Bumindo Karunia, PT Equator Sumber Energi, PT Intam, dan PT SCG Barito Logistics. Adapun total jabatan yang sekarang dipegangnya mencapai 30 jenis.
Sementara itu, riwayat pendidikan tinggi Erwin adalah jenjang sarjana ekonomi di Wharton School, University of Pennsylvania, Amerika Serikat. Dia menuntaskan kuliahnya itu pada 1996.
