Kisah Sukses Kades Pengkok Sragen Sulap Lahan Tebu Jadi Sentra Padi Unggul, Targetkan Panen 3 Kali Setahun

2 months ago 48
Kisah Sugimin Cokro Kades Pengkok Kedawung Sragen Ubah Lahan Bekas Tebu Menjadi Sawah Produktif || Huri Yanto

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Kisah inspiratif datang dari Sugimin Cokro, Kepala Desa Pengkok, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen. Sosok yang akrab disapa Mbah Cokro ini berhasil mengubah lahan bekas tanaman tebu yang dulu dianggap kurang produktif menjadi lahan subur penghasil padi unggul.

Lahan seluas sekitar 20 hektare yang dulunya hanya bisa ditanami tebu, kini disulap menjadi sawah produktif yang menuju kemandirian pangan lokal.

“Dulu lahan ini hanya bisa ditanami tebu. Namun sekarang kami berupaya keras untuk menanam padi. Awalnya tidak mudah, butuh proses panjang dan perawatan lahan dengan pupuk berkualitas,” ujar Sugimin Cokro kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Jumat (11/7/2025).

Berbagai cara dilakukan untuk meningkatkan kesuburan tanah. Salah satunya dengan menambahkan dedaunan dan jerami sebagai bahan organik untuk mempercepat adaptasi tanah. Meski masih dalam tahap awal, hasil panen perdana menunjukkan potensi besar.

“Jenis padi Pajajaran dipilih untuk ditanam di lahan ini, menunjukkan komitmen terhadap varietas unggul,” jelasnya.

Dari satu bahu lahan, hasil panen mampu mencapai 4,5 hingga 5 ton gabah. Ke depan, fokus utama terletak pada optimalisasi sistem irigasi, terutama menjelang musim tanam (MT) 3, guna mendongkrak produktivitas.

Menariknya, Desa Pengkok juga dikenal sebagai salah satu sentra pembibitan padi. Harga gabah kering sawah (GKS) di desa ini bahkan menembus angka Rp 7.500 per kilogram, harga yang tergolong premium karena diprioritaskan untuk benih.

Sugimin optimistis program pertanian ini mampu mendorong petani melakukan panen hingga tiga kali dalam setahun. “Kami harap inisiatif Desa Pengkok ini menjadi contoh nyata bagaimana inovasi dan kerja keras dapat mengubah lanskap pertanian, mendukung ketahanan pangan, dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat desa,” katanya.

Saking bangganya atas keberhasilan mengangkat sektor pertanian desanya di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, Sugimin bahkan turun langsung ke sawah. Ia memanen padi perdana menggunakan mesin combine harvester bersama para petani di desanya.

Huri Yanto

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |