Oleh Mohammed Rabah dari Kota Gaza
REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Israel membangkang dari permintaan Presiden AS Donald Trump agar menghentikan serangan selepas Hamas menunjukkan sikap positif terhadap proposal gencatan senjata. Hingga Sabtu malam waktu setempat pemboman mematikan terus dilakukan tentara Zionis di Gaza.
Yang terkini, pasukan Israel melakukan pembantaian mengerikan pada Sabtu malam ini ketika pesawat tempur membom sebuah rumah di lingkungan al-Tuffah, timur laut Kota Gaza. Serangan itu menewaskan 17 warga Palestina, menurut sumber-sumber Palestina.
Saksi mata di Kota Gaza mengatakan pesawat tempur Israel mengebom sebuah rumah berpenghuni milik keluarga Abdel Aal di dekat Masjid al-Mahta. Ambulans bergegas ke rumah yang dibom dan membawa korban luka ke Rumah Sakit al-Shifa untuk perawatan.
Sumber-sumber di wilayah itu juga menjelaskan bahwa di antara pada korban adalah tujuh anak-anak berusia dua hingga tujuh tahun. Mereka juga mencatat lebih dari 40 warga sipil terluka. "Lebih dari 15 warga sipil masih berada di bawah reruntuhan."
Hamas semalam mengatakan bahwa mereka telah setuju untuk melepaskan semua tawanan Israel yang ditahan di Gaza, baik hidup maupun mati, “dengan cara yang bisa mencapai” berakhirnya perang Israel dan penarikan penuh Israel dari Jalur Gaza. Mereka juga mengatakan akan menyerahkan kekuasaan di Gaza kepada sekelompok teknokrat Palestina.
Anak-anak yang terluka akibat pengeboman Israel di Kota Gaza dibawa untuk menjalani perawatan, Sabtu (4/10/2025). - Mohammed Rabah
Mengenai 20 poin rencana Trump lainnya, termasuk perlucutan senjata Hamas, kelompok tersebut mengatakan bahwa rencana tersebut harus “dibahas dalam kerangka nasional Palestina yang komprehensif, di mana Hamas akan diikutsertakan dan akan berkontribusi dengan penuh tanggung jawab”.
Trump menyambut baik tanggapan Hamas, dan menulis di situs Truth Social miliknya bahwa ia yakin kelompok Palestina “siap untuk PERDAMAIAN abadi”. Dalam pengumuman besarnya, ia juga mengatakan bahwa “Israel harus segera menghentikan pemboman di Gaza” agar para tawanan dapat dibebaskan.
"Kami sudah berdiskusi mengenai rincian yang harus diselesaikan. Ini bukan hanya tentang Gaza, ini tentang PERDAMAIAN yang telah lama diupayakan di Timur Tengah," tulisnya.
Meskipun Presiden Trump menyerukan gencatan senjata, Israel tetap melanjutkan perang pemusnahannya terhadap Jalur Gaza. Banyak wilayah di Jalur Gaza yang menjadi sasaran serangan Israel, sehingga mengakibatkan sejumlah korban jiwa dan luka-luka.
Setidaknya 20 orang syahid akibat serangan Israel di Gaza sejak fajar hari Ahad. Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan jumlah korban jiwa akibat agresi Israel meningkat menjadi 67.074 orang syahid dan 169.430 orang luka-luka sejak 7 Oktober 2023.