Menteri PPPA Hingga Sekda Jateng Asyik Main Dolanan di Hari Anak Nasional Borobudur

2 months ago 43
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Arifah Fauzi tampak sedang menggoreskan kuas di atas kanvas dalam acara peringatan Hari Anak Nasional (HAN) Tingkat Provinsi Jawa Tengah yang digelar di pelataran megah Candi Borobudur, Sabtu (12/7/2025) | Jatengprov.go.id

MAGELANG, JOGLOSEMARNEWS.COM — Suasana ceria mewarnai peringatan Hari Anak Nasional (HAN) Tingkat Provinsi Jawa Tengah yang digelar di pelataran megah Candi Borobudur, Sabtu (12/7/2025). Tidak hanya anak-anak, para pejabat pun larut dalam keceriaan memainkan beragam dolanan tradisional khas Jawa Tengah.

Event bertajuk “Do-Land Festival” itu menyajikan berbagai permainan seperti otok-otok, dakon, hingga prosesi budaya tedak siten. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Arifah Fauzi, bahkan tampak antusias mencoba permainan otok-otok bersama Sekda Jateng Sumarno, Bupati Magelang Grengseng Pamuji, serta Ketua Forum Anak Jateng, Prajnaputra Piyakusuma.

Tanpa canggung, Menteri Arifah turut duduk lesehan, bermain dakon bareng anak-anak. Ia mengaku teringat masa kecilnya yang akrab dengan berbagai dolanan tradisional.

“Kegiatan ini mengingatkan kita betapa kayanya Indonesia dengan permainan tradisional. Ini juga menjadi salah satu cara agar anak-anak kita bisa terlepas dari ketergantungan pada gadget,” tutur Arifah, seperti dilansir dari Jatengprov.go.id.

Ia berharap kegiatan serupa terus digalakkan, sebagai solusi mengurangi kecanduan gawai di kalangan anak-anak.

“Anak-anak Indonesia adalah saudara. Semangat kebersamaan dan kekeluargaan ini harus selalu dijaga,” ujarnya.

Sekda Jateng, Sumarno, menambahkan bahwa kebahagiaan anak menjadi perhatian pemerintah. Namun, ia juga mengingatkan anak-anak tetap memiliki kewajiban untuk belajar dan berprestasi.

“Kami di pemerintah selalu mendengar suara anak, bahkan dalam perencanaan pembangunan. Kita ingin Jawa Tengah benar-benar menjadi provinsi yang ramah anak,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Forum Anak Jateng, Prajnaputra Piyakusuma, menyoroti persoalan kekerasan yang masih menimpa anak, baik di dunia nyata maupun di ranah digital.

“Kami resah dengan masih maraknya kekerasan, pornografi, dan pelecehan seksual yang menyasar anak-anak lewat internet,” ungkapnya.

Ia berharap pemerintah terus melibatkan suara anak dalam setiap kebijakan, karena generasi muda inilah yang kelak memimpin negeri.

“Anak-anak harus dilibatkan. Karena merekalah yang akan melanjutkan estafet pembangunan bangsa ini,” pungkasnya. [*]

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |