PT HYNC Klaim Kisruh Mobil Listrik AS tak Pengaruhi Permintaan Bahan Baku Baterai Listrik

2 hours ago 5

REPUBLIKA.CO.ID, MOROWALI -- Gejolak mobil listrik di Amerika Serikat diklaim tidak mempengaruhi produksi bahan baku baterai mobil listrik milik PT Hua Yue Nickel Cobalt (HYNC) yang beroperasi di Morowali, Sulawesi Tengah. PT HYNC berada di dalam kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (PT IMIP) di Kecamatan Bahadopi, Morowali. Pada Jumat (3/10/2025) pagi, PT HYNC menerima kunjungan belasan jurnalis nasional dan daerah.

Manajer Environmental Social Governance (ESG) PT HYNC Zhou Fang menjawab pertanyaan jurnalis terkait kapasitas produksinya. Apakah ada penurunan produksi menyusul persoalan industri mobil listrik di AS akibat kebijakan Presiden Donald Trump awal tahun ini. Zhou menjawab, "Tidak!" Ia menegaskan sejauh ini kapasitas produksi PT HYNC tetap sesuai target yakni 50 ribu ton per tahun.

PT HYNC memproduksi MPH (Mixed Hydroxide Precipitate). Ini adalah endapan hidroksida campuran, yaitu produk antara (intermediat) yang mengandung nikel dan kobalt dalam bentuk endapan hidroksida, dihasilkan dari proses pengolahan bijih nikel laterit menggunakan teknologi High-Pressure Acid Leaching (HPAL). MHP ini kemudian diolah lebih lanjut menjadi nikel sulfat dan kobalt sulfat, yang merupakan bahan baku kunci untuk pembuatan katoda pada baterai kendaraan listrik. 

Persoalan industri mobil listrik AS mencuat gara-gara Presiden AS Donald Trump mencabut dukungan pemerintah ke industri mobil listrik lokal. Presiden Trump pada Senin (20/1/2025) mencabut perintah eksekutif tahun 2021 yang ditandatangani oleh pendahulunya Joe Biden. Perintah itu berupaya memastikan setengah dari semua kendaraan baru yang dijual pada tahun 2030 adalah kendaraan listrik.

Target 50 persen, yang tidak mengikat secara hukum, mendapat dukungan dari produsen mobil AS dan asing. Trump juga berencana mengarahkan lembaga yang dipimpinnya untuk mempertimbangkan kembali aturan yang mewajibkan aturan emisi yang lebih ketat dan mengharuskan produsen mobil untuk menjual antara 30 persen hingga 56 persen kendaraan listrik pada tahun 2032. Langkah Trump yang baru-baru ini menghapus insentif kendaraan listrik memicu penurunan harga nikel global.

PT HYNC mengekspor produk MPH nya terutama ke Cina dan ke konsumen di Indonesia. PT HYNC merupakan penghasil bahan baku katoda nomor satu di dunia. Perusahaan ini adalah anak perusahaan PT Huayou, raksasa industri nikel asal Cina. Huayou menguasai industri hulu sampai hilir nikel dan baterai.

Zhou juga mengatakan dua pabrikan utama otomotif AS yakni Ford dan Tesla berkunjung ke pabrik HYNC PT IMIP tiga tahun lalu. Apakah kunjungan itu terkait pembelian bahan baku baterai? Zhou menjawab, "Bukan. Mereka datang untuk melihat bagaimana kami memproduksi bahan baterai berkualitas," kata dia.

Dalam paparan Zhou memang diperlihatkan siapa saja klien PT Huayou maupun PT HYNC, yang memang nama-nama besar pabrikan otomotif dunia, seperti:

Volkswagen, BMW, Audi, Mercedes Benz, Ford, Land Rover, Toyota, Volvo, Jaguar, GM, Nissan, BYD, dan lainnya. Dua klien besar PT Huayou - PT HYNC adalah pabrikan ponsel seperti Xiaomi dan Apple.

PT IMIP adalah kawasan industri terintegrasi hilirisasi nikel. Di dalam kawasan ini ada 50-an lebih pabrik milik investor Cina, Jepang, Korea Selatan, Australia, yang mengolah nikel menjadi bahan setengah jadi. Bahan setengah jadi ini kemudian di ekspor via pelabuhan internal ke Cina, Amerika Serikat, dan Eropa untuk diolah menjadi produk jadi. Salah satunya adalah baterai mobil listrik itu, dan  barang-barang perkakas rumah tangga dari alumnium.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |