Rahasia di Balik Penamaan Hari Jumat

6 hours ago 7

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari Jumat memiliki posisi yang sangat istimewa dalam Islam, dijuluki sebagai sayyidul ayyam atau "penghulu dari semua hari", yang menjadikannya hari raya mingguan bagi umat Muslim.

Keistimewaan ini tidak hanya ditegaskan dalam Alquran dan hadits Rasulullah, tetapi juga diperkuat dengan berbagai peristiwa penting yang terjadi di hari ini, seperti penciptaan Nabi Adam AS, keberadaan waktu mustajab untuk berdoa, hingga tibanya hari kiamat.

Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan ibadah, seperti salat Jumat, membaca Surah Al-Kahfi, dan memperbanyak zikir, guna meraih keberkahan, ampunan, dan pahala yang berlimpah di hari yang mulia ini.

Arti

Hari Jumat dalam bahasa Arab disebut al-Jumu‘ah (الجمعة), yang berasal dari kata jama‘a (جمع) yang berarti menghimpun, mengumpulkan. Hari ini dinamakan demikian karena umat Islam berhimpun untuk melaksanakan shalat Jumat berjamaah di masjid. Menurut Alquran, Allah menyebut hari ini secara khusus:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا نُودِىَ لِلصَّلَوٰةِ مِن يَوْمِ ٱلْجُمُعَةِ فَٱسْعَوْا۟ إِلَىٰ ذِكْرِ ٱللَّهِ وَذَرُوا۟ ٱلْبَيْعَ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ

yā ayyuhallażīna āmanū iżā nụdiya liṣ-ṣalāti miy yaumil-jumu’ati fas’au ilā żikrillāhi wa żarul baī’, żālikum khairul lakum ing kuntum ta’lamụn

Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui (QS. al-Jumu‘ah: 9).

Sebelum dinamakan hari jumat

Menurut al-Qurtubi dalam Tafsir al-Jami‘ li Ahkam al-Qur’an, hari Jumat awalnya dikenal bangsa Arab Jahiliyah dengan nama Yaum al-‘Arubah. Sebelum datangnya Islam, bangsa Arab Jahiliyah menyebut hari Jumat dengan nama Yaum al-‘Arubah (يوم العروبة). Kata ‘Arubah berarti kesenangan, kelembutan, dan kelapangan. Disebut demikian karena mereka menganggap hari itu sebagai hari istimewa untuk beristirahat, berkumpul, dan bersenang-senang setelah aktivitas beberapa hari sebelumnya.

Setelah Islam datang, Rasulullah menamainya al-Jumu‘ah untuk menandai ibadah kolektif mingguan kaum Muslimin. Hal ini menunjukkan bahwa Islam memberikan makna spiritual baru terhadap tradisi masyarakat Arab.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |