Petugas LP3H Mathlaul Anwar melayani pelaku UMKM untuk mendapatkan sertifikasi halal produknya di Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Banten, Rabu (5/2/2025). Pemerintah melalui Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menargetkan sebanyak 3,5 juta usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bisa mendapatkan sertifikat halal sepanjang tahun 2025 yang dikhususkan untuk sektor kuliner agar dapat meningkatkan kualitas produk serta daya saing di pasar yang lebih luas.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Kesadaran masyarakat terhadap produk halal terus meningkat. Fenomena ini terlihat dari hasil survei Top Halal Index 2025 yang dilakukan oleh IHATEC Marketing Research terhadap 1.800 responden di enam kota besar Indonesia, yaitu Jakarta, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, dan Balikpapan.
Tak hanya menuntut produk bersertifikat halal, konsumen kini semakin cermat memilih merek yang dinilai benar-benar menjalankan prinsip halalan thayyiban. Direktur IHATEC Marketing Research, Evrin Lutfika menjelaskan, survei tersebut menunjukkan tren positif kesadaran halal dari tahun ke tahun.
“Kalau dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, ada peningkatan yang signifikan. Masyarakat tidak hanya tahu soal halal, tapi juga peduli terhadap proses dan integritasnya,” ujar Evrin dalam acara "Top Halal Award 2025" di Jakarta, Rabu (8/10/2025).
Menariknya, kata Evrin, sebagian besar responden bahkan bersedia membayar lebih mahal untuk produk halal. “Banyak yang mau menambah hingga 10 sampai 20 persen harga produk asalkan yakin kehalalannya,”ujar dia.
Survei yang dilakukan IHATEC ini menilai dua elemen utama, yakni elemen merek dan elemen halal. Elemen merek diukur melalui tiga aspek, yaitu merek halal yang paling diingat (top of mind), merek terakhir yang dibeli, dan merek yang ingin dibeli di masa mendatang.
Islam mewajibkan kita mengonsumsi yang halal dan baik.