Kapal Angkatan Laut Israel berisi aktivis Armada Sumud yang diculik bergerak di laut Mediterania menuju pelabuhan Ashdod, Israel, Kamis, 2 Oktober 2025.
REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Tersisa tiga kapal Global Sumud Flotilla yang masih berlayar menuju Gaza. Operasi militer Israel dilaporkan telah membajak menggerebek sisanya dan menculik ratusan aktivis dan relawan.
Hingga Kamis siang waktu setempat, kapal Fair Lady dan Marinette masih saling berhubungan, berlayar menuju Gaza. Sementara Mikeno diam di dekat pantai dengan komunikasi terputus, menunggu konfirmasi dari kru.
Semua kapal lainnya telah dipastikan dicegat atau kehilangan kontak selama beberapa jam, dan penyelenggara menandai mereka sebagai “diasumsikan dicegat”. Hal ini menyisakan hanya segelintir kapal yang masih berusaha mencapai Gaza ketika serangan angkatan laut Israel terhadap kapal tersebut terus berlanjut.
Pasukan Israel telah menaiki dan mengambil alih beberapa kapal yang merupakan bagian dari Global Sumud Flotilla, yang berusaha untuk memecahkan blokade Israel di Gaza, dan telah menarik perhatian global sebagai salah satu misi bantuan angkatan laut terbesar ke Gaza yang terkepung.
Armada tersebut – yang seluruhnya mencakup lebih dari 40 kapal sipil dan sekitar 500 aktivis – dicegat oleh pasukan Israel pada Rabu malam, dan para aktivis di dalamnya ditahan dan dibawa ke Israel.
Penyelenggara Global Sumud Flotilla melaporkan bahwa pasukan angkatan laut Israel menaiki kapal tersebut sekitar 70 mil laut (130 km) di lepas pantai Gaza, memutus komunikasi dan mengganggu sinyal ketika armada tersebut mendekati daerah kantong yang diblokade.
Secara total, setidaknya 22 kapal yang merupakan bagian dari armada tersebut telah dicegat di laut.
Saif Abukeshek, juru bicara Global Sumud Flotilla, mengatakan lebih dari 201 orang dari 37 negara berada di kapal tersebut. Ini termasuk 30 peserta dari Spanyol, 22 dari Italia, 21 dari Turki dan 12 dari Malaysia. Meski begitu, jumlah yang diculik Israel bisa dipastikan telah bertambah.
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan 23 warganya telah ditahan setelah pasukan Israel membajak kapal-kapal dari Armada Ketahanan Global dalam perjalanan ke Gaza.
Dalam pesan video yang diposting online, Anwar mengatakan dia akan mencari dukungan dari para pemimpin Timur Tengah dan sekutu internasional, termasuk Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, untuk mendorong pembebasan mereka.