DVI Polda Jatim identifikasi tiga jenazah korban ponpes ambruk.
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA, – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur telah berhasil mengidentifikasi tiga jenazah korban dalam peristiwa ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo. Hasil identifikasi ini dilakukan melalui pencocokan data medis, gigi, dan properti korban pada Sabtu (4/10) malam.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Jawa Timur Kombes Pol M. Khusnan menyatakan bahwa ketiga jenazah tersebut telah teridentifikasi secara detail. Jenazah pertama dengan nomor PM RSBB 002 adalah Firman Nur (16) asal Tembok Lor 38 A, Surabaya. Jenazah kedua, PM RSBB 003, adalah Muhammad Azka Ibadur Rahman (13) dari Jalan Randu Indah Nomor 14, Kenjeran, Surabaya. Sementara jenazah ketiga, PM RSBB 006, adalah Daul Milal (15) dari Sitok Kapasan Gang 8 Nomor 18, Surabaya.
Sampai saat ini, tim gabungan telah berhasil mengidentifikasi delapan dari total 17 jenazah serta satu bagian tubuh (body part) yang ditemukan di lokasi kejadian. Proses identifikasi masih berlanjut dengan pendalaman data antemortem (data korban sebelum meninggal) dan postmortem (data korban setelah meninggal).
Jenazah-jenazah yang telah teridentifikasi segera diserahkan kepada keluarga masing-masing. “Keluarga pasti sangat menghendaki proses penyerahan dilakukan secepatnya,” tambah Khusnan. Beliau juga menyampaikan duka cita mendalam untuk para santri yang menjadi korban, berharap agar arwah mereka diterima di sisi Allah SWT.
Sehubungan dengan temuan bagian tubuh manusia, Khusnan menjelaskan bahwa potongan tersebut berupa kaki kanan yang akan dikirim ke Jakarta untuk pemeriksaan DNA. "Besok pagi kami kirim ke Jakarta untuk pemeriksaan DNA," ujarnya.
Tim identifikasi ini terdiri dari gabungan berbagai pihak, termasuk Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri, tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) Polda Jatim, serta Persatuan Dokter Forensik Indonesia.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
sumber : antara