JOGLOSEMARNEWS.COM – Film animasi karya anak bangsa, Jumbo, berhasil mencatat sejarah baru dalam dunia perfilman Indonesia. Dengan alur cerita emosional yang mengangkat nilai budaya dan pendidikan, film ini berhasil memikat hati penonton dari berbagai generasi, menggeser dominasi film horor dan produksi Hollywood.
Perjalanan Jumbo dalam mencetak prestasi dimulai dari keberhasilannya yang luar biasa di tanah air. Dalam waktu kurang dari dua bulan penayangan, film animasi ini meraih lebih dari sepuluh juta penonton. Prestasi langka tersebut menjadikan Jumbo sebagai film animasi Indonesia dengan jumlah penonton terbanyak sepanjang sejarah perfilman, melampaui rekor yang sebelumnya dipegang oleh KKN di Desa Penari.
Tak hanya sukses di tingkat nasional, Jumbo juga mencatatkan prestasi gemilang di ranah regional. Film ini kini diakui sebagai film animasi terlaris di kawasan Asia Tenggara, memperlihatkan betapa kuatnya dampak kearifan lokal dalam industri perfilman modern.
Dilansir dari Instagram @jumbofilm_id, jumlah penonton Jumbo mencapai angka 10.121.638 sejak awal penayangan hingga hari ke-68. Data ini semakin mengokohkan posisi film animasi ini sebagai ikon keberhasilan yang mampu menarik minat penonton yang sebelumnya cenderung tidak begitu tertarik pada genre animasi.
Tak bisa dipungkiri, keberhasilan Jumbo merupakan buah kerja keras dan doa yang tak terhitung jumlahnya. Disutradarai oleh sineas lokal, film ini mengisahkan perjuangan Don yang menghidupkan kembali pertunjukan dongeng warisan orang tuanya. Visual memukau yang dipadukan dengan alur cerita yang emosional membuat film ini begitu “memikat penonton lintas generasi”. Cerita yang sarat dengan nilai budaya dan pendidikan berhasil menegaskan bahwa film keluarga dengan kearifan lokal tetap relevan dan dicintai oleh masyarakat.
Sang sutradara, Ryan Adriandhy, mengungkapkan bahwa pencapaian ini adalah hasil dari kerja keras dan doa. Film ini juga menjadi debut penyutradaraannya, dengan kisah Don yang diperankan oleh Prince Poetiray. Keberhasilan Jumbo tidak hanya memberikan inspirasi bagi sineas muda, tetapi juga menegaskan posisi perfilman Indonesia di kancah Asia Tenggara.
Prestasi gemilang ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak produksi film animasi dengan nilai budaya sebagai identitas bangsa, sekaligus membuka jalan bagi pertumbuhan industri kreatif tanah air di era globalisasi. (*)
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.